Thursday 19 June 2014

BERAGAMA LOGIKA DAN RASA

LOGIKA DASAR KEHIDUPAN
UNTUK YANG GALAU

5 logika dasar kehidupan di jagat raya ini
Logika yang bersumber dari pemahaman: ada akibat pasti ada penyebabnya
Logika dasar yang sejalan dengan hukum relativitas
Dan bersumber pada hukum kekekalan energi
Bahwa energi tidak pernah hilang
Energi hanya berubah dari satu bentuk
Ke bentuk lain

Logika pertama
Semua ada, karena ada yang menciptakan
Adanya akibat, karena ada sebab
Dalam penelusuran rantai sebab akibat,
Musti ada pencipta pertama, yang menciptakan dirinya sendiri
Musti ada akibat, yang tidak perlu sebab
Sebut saja dia sebagai maha pencipta
Sebut saja dia sebagai maha penyebab
Apa bentuk maha pencipta atau maha penyebab tersebut?
Berbentuk energi

Yang diciptakan bukan hanya materi yang terlihat
Bukan hanya hardware
Tetapi juga aturan yang mengatur, mengikat, semua kejadian
Tetapi juga software dari jagat raya ini

Dalam jagat raya ini
Bukan hanya manusia yang dia ciptakan
Tapi semua yang ada

Kalau yang maha pencipta itu ada
Kalau maha penyebab itu ada
Untuk apa dia menciptakan dirinya sendiri?
Untuk apa dia menciptakan jagat raya ini?

Untuk sementara kita simpan dulu pertanyaan itu.

Logika kedua
Dalam kehidupan ini
Manusia membuat suatu sebab
Yang akan menghasilkan akibat
Segala perbuatannya (sebab) akan menghasilkan (menuai) akibat
Akibat, datang setelah ada sebab
Bisa datang dengan segera
Bisa juga di waktu yang akan datang
Misteri yang masih belum diketahui penjelasannya

Logika ketiga
Manusia lahir sebagai bayi dalam kondisi yang berbeda-beda,
Merupakan akibat dari suatu sebab
Tapi kapan seorang bayi baru lahir sempat membuat sebab?
Berarti dia pernah hidup di dunia ini sebelum kelahirannya saat ini
Berarti akibat yang seorang bayi terima dalam hidupnya saat ini
Bukan hanya merupakan sebab yang dia buat sebelumnya dalam hidup ini
Tapi juga sebab yang dia buat pada kehidupan sebelum kehidupan ini

Dan sebab yang dia buat saat ini
Akibatnya bisa juga ditunai dalam kehidupan nanti
Setelah kehidupan ini

Logika keempat
Berarti walaupun fisik ini hancur (mati)
Ada yang kekal yang tetap hidup
Yang akan ada terus dari kehidupan ke kehidupan dengan fisik-fisik baru
Yang akan ada terus dari kelahiran ke kelahiran dengan fisik-fisik baru

Apa bentuk sesuatu yang kekal yang ada dalam diri kita itu?
Hanya energi yang tidak bisa mati
Dia hanya berubah bentuk
Kita sebut saja energy itu dengan roh, atman, jiwa, atau sebutan lainnya

Apa kaitan antara energi kekal (jiwa/roh/atman) dalam diri kita
Dengan energi maha pencipta, energi maha penyebab?
Akan djelaskan dalam logika kelima di bawah ini

Logika kelima
Sampai kapan energi yang kekal (atman) itu akan terus datang ke dunia ini
Dalam bentu-bentuk badan fisik yang baru?

Bilamana sudah waktunya dia tidak datang ke dunia ini lagi
Lalu ke mana dia pergi?

Datang ke dunia ini adalah merupakan akibat
Logikanya, agar tidak ada akibat
Maka jangan membuat sebab

Apakah berarti kita harus diam
Menunggu sisa-sisa akibat
Dari sebab-sebab sebelumnya
Habis perlahan sampai nol?

Atau
Ada sesuatu yang mengikat, menarik roh tersebut untuk datang kembali ke dunia ini?
Ikatan atau tarikan tersebut merupakan akibat
Sebab-sebab yang bagaimana yang membuat ikatan itu hilang?
Pasti ada sebab-sebab yang dapat menghilangkan ikatan itu
Kalau tidak, perputaran kelahiran-kelahiran tersebut akan tidak pernah berhenti.

Kalau pun kita dapat menemukan cara untuk menghentikan lingkaran kelahiran tersebut,
Sehingga sang atman tidak datang lagi ke dunia ini,
Lalu ke mana dia pergi?

Energi akan menyatu dengan sesamanya
Menyatu dengan energi
Dengan energy yang lebih besar
Seperti semua air mengalir menuju lautan
Tempat bertemu dan meleburnya semua air

Sang energy atman, menyatu kembali dengan energy yang maha besar
Sang maha pencipta
Sang maha penyebab.

Ciptaanya tidak hanya manusia
Ada binatang, tumbuhan dan lain-lain
Apakah dalam materi-materi (fisik) tersebut juga ada energy kekal?
Ada air yang akan menuju lautan?

Apa yang diajarkan oleh ke lima logika tersebut di atas?

Pertama,
Kita lah yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri
Sudah ada hukum alam yang adil yang mengatur
Tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan
Tugas kita hanya bekerja, tidak perlu mengkhawatirkan hasilnya
Tidak ada tempat untuk menyalahkan orang lain
Tidak ada tempat untuk mengeluh
Bekerjalah untuk diri kita sendiri

Kedua,
We are all connected
We are a one big family
Kita punya energy yang sama dalam diri kita
Yang datang dari, dan suatu saat akan menuju ke tempat yang sama

Ketiga,
Sang Pencitpa, sungguh Maha Besar
Kebesarannya dapat dilihat dalam ciptaanNya yang sangat besar
Maupun dalam ciptaanNya yang sangat kecil

Untuk apa Dia ciptakan semua ini?
Kalau di atas kita bicara logika
Untuk kali ini saya pakai rasa
Untuk apa Dia ciptakan semua ini?

Untuk kebaikan

Jakarta, 19 Juni 2014