Saraswati adalah dewi ilmu pengetahuan
Semua ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan rohani maupun sekuler
Adalah suci
Mahluk yang memiliki kemampuan paling tinggi untuk mencari ilmu pengetahuan adalah manusia
Tidak ada binatang apapun yang bisa mencari pengetahuan
Binatang hanya mempunyai insting
Untuk itu
Manusia wajib memuja Saraswati
Tapi, bagaimana cara yang benar memuja Saraswati?
Hanya sekedar melakukan arati
Memutar-mutar lampu di depan gambarNya
Ataupun menghaturkan persembahan berupa sesajen
Ataupun dengan doa-doa khusus kepadaNya
Bukanlah cara untuk memujaNya
Belajar di universitas
Mempelajari berbagai buku
Berpikir atas diri sendiri
Itulah cara kita memuja Dewi Saraswati
Itulah cara bagaimana kita menjadi murid Dewi Saraswati
Bekerja keras
Berusaha meningkatkan efisiensi
Itulah cara kita bagaimana harus menyembah Dewi Laksmi, dewi kekayaan
Arati bisa dilakukan enam bulan atau setahun sekali
Tetapi sehari-hari kita harus menyembah Laksmi
Hanya melalui kerja keras semacam ini
Maka dengan sendirinya
Kataksa atau karunia akan datang kepada kita
Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki
Semakin banyak kekayaan bisa kita buat
Tidak ada cara lain untuk mendapatkan kekayaan
Kecuali melalui kerja yang efisien yang terinspirasi oleh pengetahuan
Ketika kita lari meninggalkan Sarawati dan hanya mendekati Laksmi
Baik Saraswati maupun Laksmi, kedua-duanya menghilang dari kita.
Banyak dari kita yang tidak menyadari
Bahwa selain memberikan tuntunan rohani
Bagawad Gita juga memberikan tuntunan praktis
Untuk kehidupan sehari-hari
(Pesan Universal Bhagavad Gita, oleh Swami Ranganathananda)
Alam semesta guruku, hati nurani agamaku. Hidup ini, sebuah misteri. Bagaimana dia ada, apa yang mengaturnya, kapan akan berakhir, dan setelah itu apa. Siapa diriku, dirimu, mereka, dia, kita semua, juga misteri. Orang yang sudah sadar akan dirinya, melihat Tuhan yang sama, Tuhan Yang Maha Esa di mana-mana, bersemayam di dalam semua mahluk hidup. Semoga semua penghuni jagat raya ini berbahagia.
Tuesday, 25 August 2015
Monday, 24 August 2015
KE KERAJAAN TUHAN ITU GAMPANG (?)
Kita akan dapat diterima Tuhan (setelah meninggal)
Atau pergi ke alam Tuhan setelah meninggal
Dan tidak lahir kembali ke dunia fana ini
Bilamana kita mengingat Tuhan
Saat kita meninggalkan badan kasar ini (meninggal).
Komentar itu saya buat berdasarkan pemahaman saya mengenai ajaran Bhagavad Gita (Bg8.5)
Kemudian ada yang mempertanyakan apakah semudah itu
Apakah hanya dengan mengingat Tuhan pada saat akan meninggal?
Ya, memang kenyataannya semudah itu
Tapi
Ibaratnya seorang ibu yang mengandung
Telah mempersiapkan latihan berbagai senam kehamilan
Untuk menyambut persalinan
Di saat berjuang antara hidup dan mati
Yang para orang tua mengibaratkan
Sebagai kondisi jiwa digantung dengan seutas rambut
Mendadak lupa dengan segala teknik persalinan
Yang telah dilatih beberapa bulan sebelum persalinan
Lupa dengan semua teknik-teknik tersebut
Demikian pula dengan mengingat Tuhan disaat ajal akan menjemput
Harus dilatih melebihi latihan ibu-ibu latihan persalinan
Harus dilatih seumur hidup
Diperlukan disiplin dan ketekunan yang tak tergoyahkan
Itupun kalau kita tahu bahwa sebentar lagi kita akan meninggal
Tapi siapa yang bisa tahu kapan kita akan meninggal
Setiap saat bisa saja ajal datang
Artinya, setiap saat kita harus mengingat Tuhan
Karena bisa saja sebentar lagi ajal datang
Dalam Bhagavad Gita kita juga diajarkan untuk bekerja
Untuk selalu beraksi
Lakukanlah tugas dengan sungguh-sungguh
Namun hasilnya serahkan kepada Tuhan
Tuhan tidak menyuruh orang untuk berhenti bekerja
Dan kemudian hanya sembahyang saja
Tuhan mewajibkan orang untuk bekerja
Menjalankan tugas masing-masing
Namun
Yang diwajibkan adalah
Hendaknya selalu mengingat Tuhan disaat apapun
Termasuk di saat bekerja
Ibaratnya seorang pemuda yang jatuh cinta kepada kekasihnya
Maka sang pemuda akan selalu teringat, membayangkan, dan rindu pada kekasihnya
Tidak mengenal waktu
Siang, malam, setiap saat teringat si dia
Dan
Timbul sifat tanpa pamerih kepada kekasih
Tidak ada sifat hitung-hitungan
Mengingat Tuhan
Apanya yang perlu diingat?
Yang perlu diingat adalah siapa dan bagaimana Tuhan itu
Dengan mengingat itu
Seyogyanya semua tindakan kita (pikiran, perkataan dan perbuatan)
Akan diingatkan oleh sifat ketuhanan itu
Seperti halnya kalau kita mengaku beragama Hindu
Walaupun kita sering sembahyang ke pura
Sesungguhnya kita belum seorang Hindu
Salah satunya kalau kita masih sering mengeluh
Malas bekerja
Tidak welas asih dengan semua ciptanNya
Yang mendefiniskan kita bukanlah pengakuan kita
Namun yang mendefiniksan kita adalah perilaku kita
Demikian juga dengan mengingat Tuhan
Perilaku kitalah yang menentukan apakah kita memang ingat Tuhan
Apakah memang ada Tuhan dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita
Sloka 8.6 dalam Bhagavad Gita juga menyebutkan
Keadaan apapun yang diingat orang pada saat meninggal
Maka keadaan itulah yang akan dicapainya
Pada saat kelahiran berikutnya
Apa yang paling mudah kita ingat
Adalah apa yang paling sering
Paling biasa kita lakukan (pikirkan, atau katakan, atau lakukan)
Seorang bayi lahir sudah membawa bakat tersendiri
Yang dibawa dari kebiasaan di kehidupan sebelumnya
Atau pergi ke alam Tuhan setelah meninggal
Dan tidak lahir kembali ke dunia fana ini
Bilamana kita mengingat Tuhan
Saat kita meninggalkan badan kasar ini (meninggal).
Komentar itu saya buat berdasarkan pemahaman saya mengenai ajaran Bhagavad Gita (Bg8.5)
Kemudian ada yang mempertanyakan apakah semudah itu
Apakah hanya dengan mengingat Tuhan pada saat akan meninggal?
Ya, memang kenyataannya semudah itu
Tapi
Ibaratnya seorang ibu yang mengandung
Telah mempersiapkan latihan berbagai senam kehamilan
Untuk menyambut persalinan
Di saat berjuang antara hidup dan mati
Yang para orang tua mengibaratkan
Sebagai kondisi jiwa digantung dengan seutas rambut
Mendadak lupa dengan segala teknik persalinan
Yang telah dilatih beberapa bulan sebelum persalinan
Lupa dengan semua teknik-teknik tersebut
Demikian pula dengan mengingat Tuhan disaat ajal akan menjemput
Harus dilatih melebihi latihan ibu-ibu latihan persalinan
Harus dilatih seumur hidup
Diperlukan disiplin dan ketekunan yang tak tergoyahkan
Itupun kalau kita tahu bahwa sebentar lagi kita akan meninggal
Tapi siapa yang bisa tahu kapan kita akan meninggal
Setiap saat bisa saja ajal datang
Artinya, setiap saat kita harus mengingat Tuhan
Karena bisa saja sebentar lagi ajal datang
Dalam Bhagavad Gita kita juga diajarkan untuk bekerja
Untuk selalu beraksi
Lakukanlah tugas dengan sungguh-sungguh
Namun hasilnya serahkan kepada Tuhan
Tuhan tidak menyuruh orang untuk berhenti bekerja
Dan kemudian hanya sembahyang saja
Tuhan mewajibkan orang untuk bekerja
Menjalankan tugas masing-masing
Namun
Yang diwajibkan adalah
Hendaknya selalu mengingat Tuhan disaat apapun
Termasuk di saat bekerja
Ibaratnya seorang pemuda yang jatuh cinta kepada kekasihnya
Maka sang pemuda akan selalu teringat, membayangkan, dan rindu pada kekasihnya
Tidak mengenal waktu
Siang, malam, setiap saat teringat si dia
Dan
Timbul sifat tanpa pamerih kepada kekasih
Tidak ada sifat hitung-hitungan
Mengingat Tuhan
Apanya yang perlu diingat?
Yang perlu diingat adalah siapa dan bagaimana Tuhan itu
Dengan mengingat itu
Seyogyanya semua tindakan kita (pikiran, perkataan dan perbuatan)
Akan diingatkan oleh sifat ketuhanan itu
Seperti halnya kalau kita mengaku beragama Hindu
Walaupun kita sering sembahyang ke pura
Sesungguhnya kita belum seorang Hindu
Salah satunya kalau kita masih sering mengeluh
Malas bekerja
Tidak welas asih dengan semua ciptanNya
Yang mendefiniskan kita bukanlah pengakuan kita
Namun yang mendefiniksan kita adalah perilaku kita
Demikian juga dengan mengingat Tuhan
Perilaku kitalah yang menentukan apakah kita memang ingat Tuhan
Apakah memang ada Tuhan dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita
Sloka 8.6 dalam Bhagavad Gita juga menyebutkan
Keadaan apapun yang diingat orang pada saat meninggal
Maka keadaan itulah yang akan dicapainya
Pada saat kelahiran berikutnya
Apa yang paling mudah kita ingat
Adalah apa yang paling sering
Paling biasa kita lakukan (pikirkan, atau katakan, atau lakukan)
Seorang bayi lahir sudah membawa bakat tersendiri
Yang dibawa dari kebiasaan di kehidupan sebelumnya
Subscribe to:
Posts (Atom)