Tuesday, 25 August 2015

BAGAIMANA CARA YANG BENAR MEMUJA SARASWATI DAN LAKSMI?

Saraswati adalah dewi ilmu pengetahuan
Semua ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan rohani maupun sekuler
Adalah suci
Mahluk yang memiliki kemampuan paling tinggi untuk mencari ilmu pengetahuan adalah manusia
Tidak ada binatang apapun yang bisa mencari pengetahuan
Binatang hanya mempunyai insting

Untuk itu
Manusia wajib memuja Saraswati
Tapi, bagaimana cara yang benar memuja Saraswati?

Hanya sekedar melakukan arati
Memutar-mutar lampu di depan gambarNya
Ataupun menghaturkan persembahan berupa sesajen
Ataupun dengan doa-doa khusus kepadaNya
Bukanlah cara untuk memujaNya

Belajar di universitas
Mempelajari berbagai buku
Berpikir atas diri sendiri
Itulah cara kita memuja Dewi Saraswati
Itulah cara bagaimana kita menjadi murid Dewi Saraswati

Bekerja keras
Berusaha meningkatkan efisiensi
Itulah cara kita bagaimana harus menyembah Dewi Laksmi, dewi kekayaan

Arati bisa dilakukan enam bulan atau setahun sekali
Tetapi sehari-hari kita harus menyembah Laksmi
Hanya melalui kerja keras semacam ini
Maka dengan sendirinya
Kataksa atau karunia akan datang kepada kita

Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki
Semakin banyak kekayaan bisa kita buat
Tidak ada cara lain untuk mendapatkan kekayaan
Kecuali melalui kerja yang efisien yang terinspirasi oleh pengetahuan

Ketika kita lari meninggalkan Sarawati dan hanya mendekati Laksmi
Baik Saraswati maupun Laksmi, kedua-duanya menghilang dari kita.

Banyak dari kita yang tidak menyadari
Bahwa selain memberikan tuntunan rohani
Bagawad Gita juga memberikan tuntunan praktis 
Untuk kehidupan sehari-hari

(Pesan Universal Bhagavad Gita, oleh Swami Ranganathananda)

Monday, 24 August 2015

KE KERAJAAN TUHAN ITU GAMPANG (?)

Kita akan dapat diterima Tuhan (setelah meninggal) 
Atau pergi ke alam Tuhan setelah meninggal
Dan tidak lahir kembali ke dunia fana ini
Bilamana kita mengingat Tuhan
Saat kita meninggalkan badan kasar ini (meninggal).
Komentar itu saya buat berdasarkan pemahaman saya mengenai ajaran Bhagavad Gita (Bg8.5)

Kemudian ada yang mempertanyakan apakah semudah itu
Apakah hanya dengan mengingat Tuhan pada saat akan meninggal?

Ya, memang kenyataannya semudah itu

Tapi
Ibaratnya seorang ibu yang mengandung
Telah mempersiapkan latihan berbagai senam kehamilan
Untuk menyambut persalinan
Di saat berjuang antara hidup dan mati
Yang para orang tua mengibaratkan
Sebagai kondisi jiwa digantung dengan seutas rambut
Mendadak lupa dengan segala teknik persalinan
Yang telah dilatih beberapa bulan sebelum persalinan
Lupa dengan semua teknik-teknik tersebut

Demikian pula dengan mengingat Tuhan disaat ajal akan menjemput
Harus dilatih melebihi latihan ibu-ibu latihan persalinan
Harus dilatih seumur hidup
Diperlukan disiplin dan ketekunan yang tak tergoyahkan

Itupun kalau kita tahu bahwa sebentar lagi kita akan meninggal
Tapi siapa yang bisa tahu kapan kita akan meninggal
Setiap saat bisa saja ajal datang
Artinya, setiap saat kita harus mengingat Tuhan
Karena bisa saja sebentar lagi ajal datang

Dalam Bhagavad Gita kita juga diajarkan untuk bekerja
Untuk selalu beraksi
Lakukanlah tugas dengan sungguh-sungguh
Namun hasilnya serahkan kepada Tuhan

Tuhan tidak menyuruh orang untuk berhenti bekerja
Dan kemudian hanya sembahyang saja
Tuhan mewajibkan orang untuk bekerja
Menjalankan tugas masing-masing

Namun
Yang diwajibkan adalah
Hendaknya selalu mengingat Tuhan disaat apapun
Termasuk di saat bekerja

Ibaratnya seorang pemuda yang jatuh cinta kepada kekasihnya
Maka sang pemuda akan selalu teringat, membayangkan, dan rindu pada kekasihnya
Tidak mengenal waktu
Siang, malam, setiap saat teringat si dia
Dan 
Timbul sifat tanpa pamerih kepada kekasih
Tidak ada sifat hitung-hitungan

Mengingat Tuhan
Apanya yang perlu diingat?
Yang perlu diingat adalah siapa dan bagaimana Tuhan itu
Dengan mengingat itu
Seyogyanya semua tindakan kita (pikiran, perkataan dan perbuatan)
Akan diingatkan oleh sifat ketuhanan itu

Seperti halnya kalau kita mengaku beragama Hindu
Walaupun kita sering sembahyang ke pura
Sesungguhnya kita belum seorang Hindu
Salah satunya kalau kita masih sering mengeluh
Malas bekerja
Tidak welas asih dengan semua ciptanNya

Yang mendefiniskan kita bukanlah pengakuan kita
Namun yang mendefiniksan kita adalah perilaku kita

Demikian juga dengan mengingat Tuhan
Perilaku kitalah yang menentukan apakah kita memang ingat Tuhan
Apakah memang ada Tuhan dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita

Sloka 8.6 dalam Bhagavad Gita juga menyebutkan
Keadaan apapun yang diingat orang pada saat meninggal
Maka keadaan itulah yang akan dicapainya 
Pada saat kelahiran berikutnya
Apa yang paling mudah kita ingat
Adalah apa yang paling sering
Paling biasa kita lakukan (pikirkan, atau katakan, atau lakukan)

Seorang bayi lahir sudah membawa bakat tersendiri
Yang dibawa dari kebiasaan di kehidupan sebelumnya