Kehidupan manusia diawali ketika dia mulai menekuni kehidupan sprititual
Makan, tidur, membela diri dan berketurunan, adalah empat sifat dasar binatang
Lalu apa bedanya manusia dengan binatang, kalau hanya melakukan empat dasar aktivitas tersebut?
Di mana letak kemuliaan manusia?
Kehidupan manusia dimulai ketika dia mulai menekuni spiritualitas
Ketika dia mulai mempertanyakan dan mencari penjelasan
Mengenai siapa dirinya,
Apa tujuan hidupnya,
Apa hubungan dirinya dengan penghuni lainnya di jagat raya ini,
Dan dengan pemahamannya atas hubungan-hubungan tersebut
Kemudian membentuk pikiran, perkataan dan perilakunya.
Ada suatu bentuk agama dalam kehidupan manusia
Yang bertujuan menginsyafi-diri dan memberikan petunjuk hubungan yang kekal
Antara roh (sang jiwa) dan Sang Sumber Kehidupan (Tuhan ataupun Brahman).
Mahabarata,
Adalah perang dengan saudara
Saudara sedarah
Ketahuilah bahwa saudara sedarah kita yang lebih dekat lagi
Adalah diri sendiri
Mahabarata adalah perang dalam diri sendiri
Bukan perang dengan orang lain
Selalu ada lima Pandawa dan Seratus Korawa dalam diri manusia
Yang apabila tidak mengikuti pentunjuk dari Krisna
Pandawa tidak akan pernah mengalahkan Korawa
Yang apabila tidak selalu eling
Sifat-sifat keTuhanan dalam diri
Tidak akan pernah menang, menguasai sifat-sifat kegelapan dalam diri.
Di dalam tingkatan yang lebih rendah dari masyarakat manusia
Di sana selalu terjadi perseteruan untuk berkuasa atas alam material
Atau dengan kata lain,
Selalu ada lawan atau musuh yang abadi
Dalam bersaing untuk memperebutkan kepuasan indera.
Di dalam dunia material
Ada persaingan antara binatang,
Antar manusia, antar masyarakat dan antar bangsa
Namun para penyembah murni Tuhan
Berada di atas persaingan-persaingan tersebut.
Para penyembah murni Tuhan
Bukan hanya bebas dari persaingan materialistik tersebut
Melainkan mereka juga mengharapkan kesejahteraan semua insan
Mereka sedang menempuh jalan untuk kembali kepada Tuhan
Tempat hidup yang kekal dan penuh kebahagiaan
Tidak sesuatupun yang bukan bagian dari Hakikat Sejati
Segala sesuatu yang terpancar dari Hakikat Sejati
Adalah energI-energi yang bersifat relatif
Tapi secara bersamaan, setiap energi adalah berbeda dengan Hakikat Sejati
Srimad-Bhagavatam secara gamblang mengemukakan filsafat “sama-dan-berbeda-pada-saat –yang-sama” ini dari Vedanta-sutra
Para rohaniawan murni
Sudah terbebas dari persaingan dunia material
Pemuasan indera
Zaman ini
Beragama lebih banyak dimotivasi oleh pencarian keuntungan ekonomi, untuk kepuasan indera
Bukan untuk tujuan spritiual
Banyak orang beranjak (merasa) ke tingkatan lebih tinggi
Mencari sorga dengan tujuan (tanpa disadari) untuk kepuasan indera
Mencari moksa dengan tujuan (tanpa dipahami) untuk kepuasan indera
Namun semua tingkatan itu pada hakekatnya
Kepuasan indera dalam bentuk lain.
(Dikutip dari penjelasan Srimad Bhagavatam, dan atas persepsi sendiri)
No comments:
Post a Comment