Alam semesta guruku, hati nurani agamaku. Hidup ini, sebuah misteri. Bagaimana dia ada, apa yang mengaturnya, kapan akan berakhir, dan setelah itu apa. Siapa diriku, dirimu, mereka, dia, kita semua, juga misteri. Orang yang sudah sadar akan dirinya, melihat Tuhan yang sama, Tuhan Yang Maha Esa di mana-mana, bersemayam di dalam semua mahluk hidup. Semoga semua penghuni jagat raya ini berbahagia.
Thursday, 18 June 2015
AKU HANYA INGIN BERTANYA DAN BUTUH JAWABAN
Judul postingan ini saya ambil dari salah satu lagunya Ebiet G Ade
Tapi isi postingan ini sama sekali tidak ada kaitan dengan lagu tersebut
Bertanya (mempertanyakan) adalah kelebihan manusia dibandingkan binatang, menurut saya
Sudah selayaknya, manusia menggunakan kelebihan itu
Kalau tidak, sayang kalau disia-siakan terbengkalai
Dan karenanya, adalah hal yang manusiawi
Kalau ada orang yang bertanya sesuatu
Bahkan di jaman yang kita sebut modern ini pun
Anak-anak di-encouraged, dianjurkan, untuk bertanya
Beda dengan anak-anak sekolahan jaman dulu
Yang hanya menerima apa adanya
Sebaliknya,
Para orang tua, dan para guru, dipandang sudah kuno
Kalau masih mengharap anak didik mau menerima sesuatu apa adanya
Apalagi disertai dengan ancaman
Larangan ataupun anjuran ataupun kewajiban
Saat ini sepertinya harus disertai dengan penjelasan mengenai mengapa begitu
Bertanya,
Mempertanyakan apa?
Dengan tujuan apa?
Banyak hal, atau malah setiap hal bisa / boleh dipertanyakan
Untuk memperoleh pemahaman
Jawaban hanya diberikan kepada yang punya pertanyaan
Yang tidak punya pertanyaan, tidak butuh jawaban
Orang yang sakit pun hendaknya jangan hanya diobati
Tapi juga diberi pemahaman
Agar dia bisa mencegah terkena penyakit yang sama
Kalau tidak
Dia bisa bolak balik ke penyembuh untuk sakit yang sama
Kemajuan di bidang peradaban saat ini yang kita nikmati
Termasuk saya mengetik postingan ini
Dan teman-teman membaca postingan ini
Adalah kemajuan yang diawali oleh sebuah pertanyaan
Diawali oleh sikap mempertanyakan
Oleh sikap keingin-tahuan para penemu teknologi terkait
Setiap hal, bisa dipertanyakan
Tidak terkecuali pertanyaan mengenai kenapa hidup kita begini
Pertanyaan mengenai hidup ini
Bahkan, menurut saya, kesadaran (enlightenment) yang disebut Budha itu
Diawali karena sebuah pertanyaan
Pertanyaan mengenai kenapa begini, ada apa di sana
Lalu kesadaran tertinggi yang disebut dengan “menerima hidup ini apa adanya”
Apakah sesuatu yang bertolak belakang dengan sifat kemanusiawian?
Tentunya tidak
Namun, pada umumnya, kesadaran datang setelah diberi penjelasan
Setelah diberi pemahaman
Ada berbagai pemikiran yang berbeda dari para pemikir mengenai penjelasan dari kesadaran
Penjelasan panjang yang akhirnya menuju kepada kesimpulan: terima hidup ini apa adanya
Namun, adakah yang satu merupakan penjelasan yang paling benar dibandingkan dengan penjelasan yang lain?
Menurut saya,
Sekilas mereka nampak berbeda
Mereka yang telah mencapai tingkat enlightened
Baik secara pemahaman maupun secara laku jiwa
Akan berhati-hati memberikan penjelasan
Berhati-hati menggunakan bahasa dan istilah
Kepada tingkatan orang yang berbeda
Karena akan dapat memberikan pemahaman yang keliru
Para pemikir sepakat bahwa manusia telah melakukan banyak langkah untuk mencari jawaban
Jawaban atas kebahagiaan
Namun, dari sekian banyak langkah yang telah dilakukan
Belum juga bertemu kebahagaiaan
Hal itu disebabkan karena manusia lupa
Bahwa langkah-langkah ke luar, bukan merupakan jawaban atas pertanyaan mengenai kebahagiaan sejati
Karena manusia belum sadar
Bahwa sebenarnya yang diperlukan hanyalah satu langkah gampang
Yaitu langkah ke dalam
Menerima hidup apa adanya
Menerima, adalah laku yang pasif
Laku menunggu
Namun, apakah hidup ini hanya menunggu?
Diam menunggu sesuatu?
Bukan,
Menurut saya hidup ini juga harus aktif
Melakukan sesuatu
Ibarat dua sisi mata uang
Pasif dan aktif atau sebaliknya
Mereka dua-duanya (harus) ada pada saat yang bersamaan
Menerima hidup apa adanya, belumlah lengkap
Apabila tidak dibarengi dengan melakukan sesuatu dalam hidup ini
Kemudian muncul pertanyaan
Sesuatu yang benar untuk dilakukan itu yang bagaimana?
Sesuatu yang perlu untuk dilakukan itu yang bagaimana?
Kenapa perlu melakukan hal itu?
Apakah saya dibenarkan melakukan hal-hal sekehendak hati saya?
Dibenarkan/disalahkan oleh siapa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment