Untuk mereka yang memahami Dharma dengan benar
Hidup ini bukan untuk mencari surga
Tapi mencari moksa
Surga dan neraka itu ada di sini
Di dunia ini
Pada saat kita hidup di dunia ini
Kalau bukan neraka
Maka surgalah yang kita temui
Yang kita rasakan
Dalam setiap detik kehidupan ini
Surga dan neraka itu sifatnya duniawi
Bagaimanapun kita menggambarkannya
Bagaimanapun agama menggambarkannya
Tujuan akhir dari hidup ini bukanlah surga
Tujuan akhir dari hidup ini adalah pulang ke asal kita
Kita adalah roh
Roh (jiwa) kita pulang ke rumahnya
Yaitu bersatu dengan Tuhan
Tuhan lah yang menjadi tujuan akhir hidup
Kalau kita mencari Tuhan
Surga pasti didapat
Tapi kalau kita mencari surga
Tuhan belum tentu didapat
Yang perlu kita cari adalah kemerdekaan
Yang perlu kita cari adalah pembebasan
Kemerdekaan dan bebas dari ketrikatan duniawi
Moksa adalah pembebesan.
Bagi yang tidak mempercayai kehidupan setelah kehidupan
Moksa bisa dicapai saat hidup saat ini
Berupa pembebasan dari ikatan duniawi
Bagi mereka yang mempercayai Dharma
Kalau kita bisa mencapai moksa disetiap kehidupan kita
Awighnam astu,
Penyatuan Jiwa dengan Jiwa Tertinggi nantinya tercapai.
Alam semesta guruku, hati nurani agamaku. Hidup ini, sebuah misteri. Bagaimana dia ada, apa yang mengaturnya, kapan akan berakhir, dan setelah itu apa. Siapa diriku, dirimu, mereka, dia, kita semua, juga misteri. Orang yang sudah sadar akan dirinya, melihat Tuhan yang sama, Tuhan Yang Maha Esa di mana-mana, bersemayam di dalam semua mahluk hidup. Semoga semua penghuni jagat raya ini berbahagia.
Monday, 30 December 2013
Tuesday, 24 December 2013
TUHAN SEJATINYA ADALAH SELURUH SEMESTA
Seluruh semesta ini ada dalam kemuliaan Tuhan
Dia sesungguhnya Tuhan tertinggi
Yang kelemah lembutannya menggerakkan hati manusia
Dia adalah jiwa terdalam dari semuanya
Yang seperti satu nyala kecil sebesar ibu jari
Tersembunyi dalam hati manusia
Dia adalah guru kebijaksanaan
Yang senantiasa dicapai oleh pikiran dan cinta
Dia adalah keabadian dari mereka yang mengetahui Dia
Tuhan sesungguhnya adalah seluruh semesta
Apa yang telah ada
Apa yang sedang ada
Dan apa yang akan ada
Dia adalah Tuhan dari kehidupan abadi
Dan dari seluruh kehidupan
Yang dihidupi oleh makanan
Cahaya kesadaran datang kepadanya
Melalui kekuasaan tak terbatas dari persepsi
Namun Dia ada di atas kekuasaan-kekuasaan ini
Tanpa tangan Dia memegang segala hal
Tanpa kaki Dia lari ke mana-mana
Tanpa mata Dia melihat segala hal
Tanpa telinga semua hal Dia dengar
Dia mengetahui segalanya
Tapi tidak seorangpun mengetahui Dia
Jiwa sebelum awal,
Jiwa Tertinggi yang abadi
Tersembunyi di dalam setiap ciptaan
Terdapat Atman, Jiwa, sang Diri
Lebih kecil dari atom yang terkecil
Lebih besar dari ruang yang terluas
Engkau adalah ini
Engkau adalah itu
Engkau Tuhan yang nampak dalam bentuk-bentuk tak terbatas
Alam raya ini
Yang dulu ada
Yang sekarang ada
Yang akan datang ada
Datang dari Sang Jiwa
Ketika seorang mansuia mengetahui Dia
Dia memotong semua ikatan kematian
Inilah Tuhan yang karyanya adalah semua dunia
Jiwa Tertinggi yang tinggal selamanya
Di dalam hati manusia
Mereka yang mengetahui Dia
Melaluinhati dan citta mereka
Menjadi abadi
Jiwa itu tidak laki-laki
Tidak perempuan
Tidak pula bukan perempuan dan bukan laki-laki
Ketika jiwa mengambil bentuk satu badan
Dengan badan yang sama jiwa itu terikat
Jiwa lahir dan berkembang di dalam satu badan
Dengan mimpi-mimpi dan keinginan-keinginan
Dan makanan kehidupan
Yang kemudian lahir dalam badan-badan baru
Sesuai dengan karma-karma sebelumnya
Kualitas dari jiwa menentukan badannya yang akan datang
Bersifat bumi atau bersifat udara
Berat atau ringan
Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakannya
Dapat membawanya kepada kebebasan
Dalam kehidupan setelah kehidupan
Namun Tuhan
Adalah Jiwa yang tidak bertubuh
Adalah Jiwa bentuk-bentuk tak terbatas
Tapi Dia dapat dilihat oleh satu hati yang murni
----------
Sumber: Svetasvatara Upanisad
Dia sesungguhnya Tuhan tertinggi
Yang kelemah lembutannya menggerakkan hati manusia
Dia adalah jiwa terdalam dari semuanya
Yang seperti satu nyala kecil sebesar ibu jari
Tersembunyi dalam hati manusia
Dia adalah guru kebijaksanaan
Yang senantiasa dicapai oleh pikiran dan cinta
Dia adalah keabadian dari mereka yang mengetahui Dia
Tuhan sesungguhnya adalah seluruh semesta
Apa yang telah ada
Apa yang sedang ada
Dan apa yang akan ada
Dia adalah Tuhan dari kehidupan abadi
Dan dari seluruh kehidupan
Yang dihidupi oleh makanan
Cahaya kesadaran datang kepadanya
Melalui kekuasaan tak terbatas dari persepsi
Namun Dia ada di atas kekuasaan-kekuasaan ini
Tanpa tangan Dia memegang segala hal
Tanpa kaki Dia lari ke mana-mana
Tanpa mata Dia melihat segala hal
Tanpa telinga semua hal Dia dengar
Dia mengetahui segalanya
Tapi tidak seorangpun mengetahui Dia
Jiwa sebelum awal,
Jiwa Tertinggi yang abadi
Tersembunyi di dalam setiap ciptaan
Terdapat Atman, Jiwa, sang Diri
Lebih kecil dari atom yang terkecil
Lebih besar dari ruang yang terluas
Engkau adalah ini
Engkau adalah itu
Engkau Tuhan yang nampak dalam bentuk-bentuk tak terbatas
Alam raya ini
Yang dulu ada
Yang sekarang ada
Yang akan datang ada
Datang dari Sang Jiwa
Ketika seorang mansuia mengetahui Dia
Dia memotong semua ikatan kematian
Inilah Tuhan yang karyanya adalah semua dunia
Jiwa Tertinggi yang tinggal selamanya
Di dalam hati manusia
Mereka yang mengetahui Dia
Melaluinhati dan citta mereka
Menjadi abadi
Jiwa itu tidak laki-laki
Tidak perempuan
Tidak pula bukan perempuan dan bukan laki-laki
Ketika jiwa mengambil bentuk satu badan
Dengan badan yang sama jiwa itu terikat
Jiwa lahir dan berkembang di dalam satu badan
Dengan mimpi-mimpi dan keinginan-keinginan
Dan makanan kehidupan
Yang kemudian lahir dalam badan-badan baru
Sesuai dengan karma-karma sebelumnya
Kualitas dari jiwa menentukan badannya yang akan datang
Bersifat bumi atau bersifat udara
Berat atau ringan
Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakannya
Dapat membawanya kepada kebebasan
Dalam kehidupan setelah kehidupan
Namun Tuhan
Adalah Jiwa yang tidak bertubuh
Adalah Jiwa bentuk-bentuk tak terbatas
Tapi Dia dapat dilihat oleh satu hati yang murni
----------
Sumber: Svetasvatara Upanisad
BERGURU PADA ALAM
Manusia percaya ada kekuatan alam
Kekuatan yang mengatur terciptanya semua yang ada di alam ini
Kekuatan yang mengatur berjalannya semua yang ada di alam ini
Kekuatan yang mengatur musnahnya atau berubahnya atau berevolusinya hal-hal di alam ini
Manusia kemudian memberikan nama-nama
Kepada kekuatan-kekuatan tersebut
Manusia kemudian "mempersonalkan" kekuatan-kekuatan tersebut
Agar lebih mudah dikomunikasikan kepada orang lain
Memberikan jenis kelamin
Memberikan rupa
Memberikan sifat
Personifikasi
Namun janganlah Dia kita batasi
Dalam bentuk-bentuk material terbatas
Karena tiada wujud material yang sesungguhnya
Dapat menggambarkan Dia secara sempurna
Selain wujud rohaninya yang transendental.
Tuesday, 3 December 2013
SWADHARMA
Semoga kita dapat menjalankan swadharma dengan baik
Begitulah kadang kita dengar
Doa dan pengharapan
Dari rekan kita
Bahkan kita sendiri barangkali
Juga sering mengucapkannya
Apa itu swadharma?
Swadharma menurut saya
Dharma adalah kebenaran mutlak
Yang berlaku secara universal
Tidak tergantung pada ras, suku, agama, kasta maupun jenis kelamin
Swa berarti sendiri
Swadharma berarti kebenaran mutlak untuk saya sendiri
Apakah kebenaran mutlak untuk saya berbeda dengan kebenaran mutlak orang lain?
Sama dan berbeda
Swadharma bagi seorang murid
Kebenaran mutlak bagi seorang murid
Yang berlaku secara universal
Adalah mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya
Swadharma bagi seorang guru
Kebenaran mutlak bagi seorang guru
Adalah mengajar murid dengan baik agar murid jadi cerdas
Sama,
Semua murid di manapun
Swadharmanya sama
Berbeda
Swadharma murid dan swadharma guru, berbeda
Swadharma seorang tentara
Adalah menjaga kedaulatan negara
Swadharma seorang wakil rakyat
Adalah menyampaikan aspirasi rakyat
Memperjuangkan hak rakyat
Demi kesejahteraan rakyat yang diwakili
Apa swadharma seorang kriminal?
Tiada kebenaran mutlak bagi seorang kriminal
Selain berhenti jadi kriminal
Begitulah kadang kita dengar
Doa dan pengharapan
Dari rekan kita
Bahkan kita sendiri barangkali
Juga sering mengucapkannya
Apa itu swadharma?
Swadharma menurut saya
Dharma adalah kebenaran mutlak
Yang berlaku secara universal
Tidak tergantung pada ras, suku, agama, kasta maupun jenis kelamin
Swa berarti sendiri
Swadharma berarti kebenaran mutlak untuk saya sendiri
Apakah kebenaran mutlak untuk saya berbeda dengan kebenaran mutlak orang lain?
Sama dan berbeda
Swadharma bagi seorang murid
Kebenaran mutlak bagi seorang murid
Yang berlaku secara universal
Adalah mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya
Swadharma bagi seorang guru
Kebenaran mutlak bagi seorang guru
Adalah mengajar murid dengan baik agar murid jadi cerdas
Sama,
Semua murid di manapun
Swadharmanya sama
Berbeda
Swadharma murid dan swadharma guru, berbeda
Swadharma seorang tentara
Adalah menjaga kedaulatan negara
Swadharma seorang wakil rakyat
Adalah menyampaikan aspirasi rakyat
Memperjuangkan hak rakyat
Demi kesejahteraan rakyat yang diwakili
Apa swadharma seorang kriminal?
Tiada kebenaran mutlak bagi seorang kriminal
Selain berhenti jadi kriminal
Monday, 2 December 2013
INTERVIEW KE DALAM
Hidup ini adalah perbuatan
Yang terpenting dalam hidup ini adalah
perbuatan
Alias karma, membuat karma
Perbuatan tidak hanya mencakup
laksana
Tapi juga wicara dan manah atau pikiran
Kayika, wacika, manacika
Kalau kita memang percaya Pencipta itu ada
Maka yang
membedakan kita denga orang lain di mata Pencipta
Adalah apa perbuatan kita
Apa karma yang telah kita perbuat
Bukan dari siapa kita lahir
Bukan berapa
kekayaan kita
Bukan apa kasta kita
Bukan apa ras kita
Bukan apa agama kita
Tapi
apa perbuatan yang telah kita lakukan.
Dalam hidup ini kita harus berbuat
Diam juga termasuk
dalam berbuat
Namun hendaknya jangan menyia-nyiakan (dalam diam)
Kelebihan yang
telah dianugrahkan oleh Pencipta kepada kita
Setiap orang punya kelebihan
masing-masing
Berbuat, berkarma, untuk kebaikan diri sendiri
Maupun orang
banyak
Dan alam semesta
Dan alam semesta
Bahwa perbuatan kita akan memperoleh hasil
Hasil yang setimpal
Bahwa karma akan memperoleh pahala
Pahala yang setimpal
Tapi
merupakan akibat dari suatu perbuatan
Perbuatan kita
Merupakan usikan terhadap inersia alam
Dan alam akan menjaga kekekalannya
Meneruskan usikan kembali kepada asalnya
Kalau semua yang kita alami saat ini
Merupakan usikan terhadap inersia alam
Dan alam akan menjaga kekekalannya
Meneruskan usikan kembali kepada asalnya
Kalau semua yang kita alami saat ini
Merupakan akibat dari
perbuatan kita
Berarti kitalah yang menentukan nasib kita sendiri
Kitalah
yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri
Berarti dalam diri kita ada Sang
Penyebab
Yang menyebabkan kita bisa berbuat
Berarti Sang Penyebab juga ada di
dalam diri anda
Karena hukum perbuatan ini tidak hanya berlaku
untuk manusia
Tapi berlaku untuk semua yang bisa berbuat
Berarti Sang Pencipta
juga ada di dalam entitas tersebut
Apa yang menyebabkan kita bisa hidup?
Nafas?
Bukan nafas!
Tapi penyebab yang membuat kita bisa bernafas
Dia ada dalam diri kita
Dia ada dalam diri kita
Apakah hukum karma merupakan jawaban dari misteri kehidupan
ini?
Kita mungkin meyakini bahwa perbuatan akan menerima akibatnya
Meyakini bahwa apa
yang kita alami saat ini adalah hasil dari perbuatan kita
Tapi tetap saja
menyisakan pertanyaan
Kapan kita berbuat sehingga harus mengalami
lahir yang berbeda dengan orang lain?
Berarti aku pernah hidup sebelum kehidupan (kelahiran) saat ini
Akan ada kehidupan yang serupa lagi
Bagaimana itu bisa terjadi
Sedangkan aku mengalami kematian?
Bagaimana aku yang sudah mati menjadi hidup lahir
kembali?
Berarti ada yang tak pernah mati dari diriku
Badan yang terdiri
dari daging dan tulang ini
Suatu saat akan mati
Namun ada yang tidak pernah mati
Ada yang hidup terus
Yang tidak terlihat oleh mata kasar
Bahwa atma ini akan memperoleh badan baru
Lahir membawa pahala dari karmanya
Membawa akibat dari
perbuatannya dari kehidupan sebelumnya
Jadi siapa yang sebenarnya aku?
Badan kasar ini hanyalah sementara
Badan halus yang bersemayan di dalam badan kasar ini
Yang kekal adanya
Sampai kapan aku harus terus berputar?
Singgah kembali ke alam kehidupan dunia ini?
Terlahir dalam badan-badan kasar yang baru?
Kapan aku bisa menghentikan ini?
Pada saat aku tidak terikat lagi dengan dunia ini
Pada saat aku bisa membebaskan diri dari kemelekatan terhadap dunia ini
Karena aku ingin bebas dari kemelekatan
Maka aku harus berbuat karma
Yang merupakan perbuatan bebas dari kemelekatan
Hasil kebebasan
Hasil merdeka
Adalah akibat dari perbuatan merdeka ku
Pada saat tak ada lagi
Pada saat habisnya akibat
Dari perbuatan yang mengandung kemelekatan
Sehingga hanya tersisa akibat dari karma
Yang bebas dari keterikatan
Maka kebebasan sejati akan tercapai
Maka tujuan akhir dari perjalanan, telah tercapai
Terbebas dari perjalanan samsara,
Perjalanan bolak-balik ke dunia materi ini
Roh terbebas
Atma mencapai pembebasan
Singgah kembali ke alam kehidupan dunia ini?
Terlahir dalam badan-badan kasar yang baru?
Kapan aku bisa menghentikan ini?
Pada saat aku tidak terikat lagi dengan dunia ini
Pada saat aku bisa membebaskan diri dari kemelekatan terhadap dunia ini
Karena aku ingin bebas dari kemelekatan
Maka aku harus berbuat karma
Yang merupakan perbuatan bebas dari kemelekatan
Hasil kebebasan
Hasil merdeka
Adalah akibat dari perbuatan merdeka ku
Pada saat tak ada lagi
Pada saat habisnya akibat
Dari perbuatan yang mengandung kemelekatan
Sehingga hanya tersisa akibat dari karma
Yang bebas dari keterikatan
Maka kebebasan sejati akan tercapai
Maka tujuan akhir dari perjalanan, telah tercapai
Terbebas dari perjalanan samsara,
Perjalanan bolak-balik ke dunia materi ini
Roh terbebas
Atma mencapai pembebasan
Kemana aku pergi setelah aku terbebas?
Aku pergi kembali ke tempat asalku
Air hujan yang jatuh dari langit
Setelah melewati perjalanan sepanjang aliran air
Akan kembali ke asalnya: lautan yang luas
Sumber dari air
Menyatu dengan semua air-air dari tempat lain
Menyatu di lautan
Aku pergi kembali ke tempat asalku
Air hujan yang jatuh dari langit
Setelah melewati perjalanan sepanjang aliran air
Akan kembali ke asalnya: lautan yang luas
Sumber dari air
Menyatu dengan semua air-air dari tempat lain
Menyatu di lautan
Wednesday, 9 October 2013
MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN (Sri Palupi)
Selasa, 08 Oktober 2013
Oleh: Sri Palupi
MENJELANG 2014, ada banyak tindakan dan kebijakan irasional yang dibuat para elite dan penguasa terkait pengelolaan Republik. Hal itu di antaranya hukuman ringan bagi para koruptor di tengah masifnya tindak kejahatan korupsi, dan kebijakan pemerintah yang kian menyudutkan rakyat.
Kasus korupsi yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi semakin menggerus harapan bahwa kita bisa memerangi korupsi. Namun, bila dibaca dengan kacamata tanda-tanda zaman, sejumlah tindakan dan kebijakan tak masuk akal di atas mengisyaratkan adanya proses pembersihan masyarakat dari kekuatan destruktif yang merusak peradaban.
Kehilangan akal budi
Seorang teman mempertanyakan ke mana perginya akal sehat dan akal budi ketika dua kelompok pelajar yang sedang tawuran menyiramkan air keras ke jendela bus yang melintas dan membuat 16 penumpang terluka. Kejahatan para pelajar berusia anak-anak itu tak bisa dilepaskan dari kondisi masyarakat kita yang lagi sakit.
Kehilangan akal sehat dan akal budi tidak hanya tampak pada intensitas tawuran para pelajar yang kian menakutkan, tetapi juga pada perilaku elite dan penguasa yang miskin rasa malu.
Lihatlah bagaimana ulah para koruptor di lembaga DPR, partai, pemerintahan, dan korporasi. Meski sudah bergelimang gaji besar, fasilitas, dan kekayaan, mereka tetap saja menjarah uang rakyat. Hasil penjarahan menjadi deretan perempuan, tumpukan rumah dan mobil mewah, serta beragam kebendaan lainnya.
Media memberitakan 11 mobil supermewah berderet di rumah Tubagus Chaeri Wardana, adik Gubernur Banten, yang terlibat kasus suap dalam Pilkada Kabupaten Lebak. Padahal, lebih dari separuh rumah tangga di Kabupaten Lebak adalah rumah tangga miskin, ribuan anak balita menderita kurang gizi dan puluhan di antaranya meninggal akibat gizi buruk. Tak terbayang bagaimana para koruptor bisa berganti mobil supermewah setiap hari di tengah rakyat yang kelaparan. Ke mana akal sehat dan akal budi mereka?
Korupsi terang-terangan
Miris bahwa korupsi dilakukan secara terang-terangan karena mereka menganggap rakyat tak berdaya. Lihatlah bagaimana Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membagi-bagi proyek kepada rekanan dan melazimkan setoran 30 persen kepada pemberi proyek.
Dana hibah terus meningkat, dari Rp 24 miliar (2009) menjadi Rp 200 miliar (2010), dan meningkat lagi Rp 340 miliar (2011). Indonesia Corruption Watch (ICW) menengarai dana hibah itu dibagi-bagi kepada sejumlah lembaga sosial yang dipimpin kerabat gubernur.
Rumah dinas Gubernur Banten yang dibangun dengan uang APBD senilai Rp 16,4 miliar tak dihuni dan dibiarkan rusak. Gubernur tinggal di rumah pribadi, tetapi negara harus membayar uang sewa rumah pribadi gubernur sebesar Rp 250 juta per tahun. Tak heran bila APBD Provinsi Banten melonjak dari Rp 200 miliar (tahun 2006) menjadi Rp 3,4 triliun (tahun 2011), sementara rakyat Banten tetap saja terbelakang.
Kian banyaknya koruptor yang ditangkap KPK membuat rakyat bisa berdiri tegak dan menyorakkan kemenangan. Sayangnya, riuh kemenangan ini tak berlangsung lama dan akan berganti dengan senyum kemenangan para koruptor yang mendapatkan hukuman ringan.
Kuasa para koruptor sudah menggurita dan mengubah trias politika menjadi trias koruptika. Mereka berbagi ruang dan kewenangan dalam berkorupsi. Itulah sebabnya mengapa koruptor berani bersumpah potong leher, potong jari, dan gantung kepala. Hal itu disebabkan dengan trias koruptika, rakyat tak punya kuasa menghukum mereka.
Bukan hanya korupsi, kebijakan pemerintah juga menjarah hak rakyat. Arus deras investasi yang menjarah lahan, hutan, dan sumber penghidupan rakyat kian mempersempit ruang hidup rakyat. Catatan BPN menunjukkan, sedikitnya 56 persen properti, tanah, dan perkebunan dikuasai hanya oleh 0,2 persen penduduk. Akibatnya, konflik antarwarga, antara warga dan korporasi, serta antara warga dan pemerintah kian luas. Intensitas dan ragam bentuk kejahatan akibat tekanan ekonomi kian besar dan menakutkan.
Menjarah rakyat
Penjarahan tanah, hutan, dan ruang hidup rakyat kian masif dengan dikeluarkannya kebijakan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI). Pulau besar dan kecil dikapling-kapling dan diserahkan pengelolaannya kepada korporasi. Rakyat kian sulit mengakses sumber daya ekonomi. Di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, misalnya, dalam satu kecamatan terdapat sedikitnya 20 perusahaan perkebunan sawit.
Dijadikannya pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan pembangunan, dengan mengandalkan investasi (asing) dan konsumsi, membuat posisi rakyat kecil tak lebih sebagai penghambat pembangunan. Tak heran, awal tahun 2013 Menteri Pertanian membuat kejutan dengan menyampaikan harapan agar jumlah petani di Indonesia makin berkurang. Dengan demikian, pemerintah kian leluasa mengimpor pangan dan menerapkan kebijakan prokorporasi.
Belum lama ini, nelayan dilarang melaut ketika pemerintah menjalankan program Sail Komodo untuk promosi pariwisata di NTT. Pemerintah juga membiarkan sawah petani beralih fungsi dijarah korporasi.
Tidak heran ketika rakyat kesulitan mendapatkan pangan murah akibat harga pangan terus melonjak, Menteri Keuangan justru mengajak rakyat giat berbelanja. Tidak ada empati sedikit pun terhadap kesulitan rakyat. Di saat rakyat mendambakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau, pemerintah mengeluarkan kebijakan mobil murah. Bungkusnya atas nama kesejahteraan rakyat, tetapi isinya tak lebih dari kepentingan kekuasaan menjelang 2014.
Peradaban baru
Pada musim dingin tahun 1996 di Colorado, Amerika Serikat, para pemimpin spiritual suku-suku asli di Benua Amerika berkumpul dan menyampaikan deklarasi bahwa era lama telah berakhir dan bangsa manusia memasuki zaman baru.
Era lama ditandai dominasi energi maskulin yang mengutamakan persaingan, agresi, eksklusivitas, dominasi, dan eksploitasi alam. Bangsa manusia memasuki peradaban baru di mana perempuan dan laki-laki memiliki derajat sama. Peradaban baru ini ditandai energi feminin positif yang mengutamakan kerja sama, non-agresi, inklusivitas, pelayanan, dan hidup harmonis dengan alam.
Menurut deklarasi itu, lahirnya peradaban baru diawali dengan era pembersihan besar-besaran yang hadir dalam rupa gempa bumi, gelombang tinggi, letusan gunung berapi, tsunami, perubahan iklim, wabah penyakit, konflik/kerusuhan, lumpuhnya sistem moneter, meluasnya migrasi paksa dan berbagai bencana lainnya.
Selama masa pembersihan, Bumi melepaskan energi baru. Energi ini getarannya membuat manusia yang energinya destruktif terhadap peradaban akan kehilangan akal sehat dan melakukan kesalahan fatal yang menghancurkan diri sendiri. Sebaliknya, mereka yang energinya konstruktif terhadap peradaban justru akan semakin menonjol prestasi dan kebaikannya.
Dengan membaca tanda-tanda zaman, kita bisa menempatkan terungkapnya demikian banyak kasus korupsi, gejala hilangnya akal sehat dan akal budi para elite dan penguasa sebagai isyarat lahirnya Indonesia baru. Republik tengah dibersihkan dari kekuatan destruktif yang merusak peradaban.
(Sri Palupi, Peneliti Institute for Ecosoc Rights)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002530987
PERJALANAN MELEWATI MALAM DAN HARI
Berdoa yang cerdas
Bila kita memposisikan diri bahwa diri kita lah sang penentu
Kita lah yang bertanggung jawab atas diri kita
Kitalah yang membentuk masa depan kita
Kitalah yang membuat sorga untuk kita
Kitalah yang membuat neraka untuk kita
Rejeki tidak akan datang hanya dengan menengadahkan tangan
Ataupun dengan mecakupkan tangan
Kita harus bekerja keras dan cerdas
Untuk memperoleh kesuksesan
Kalau kita menyadari siapa diri kita
Maka semestinya kita tahu apa yang patut kita minta
Kalau kita menyadari siapa diri kita
Maka semestinya kita tahu kepada siapa kita berterima kasih
Kepada siapa kita bersyukur
Kepada siapa kita memohon maaf
Berdiri tegak penuh keyakinan
Namun, hati rendah membumi
Kita diberikan sepeda gayung
Yang bisa kita pakai untuk ke mana saja
Melintasi jalanan
Bila perlu berpeluh keringat
Sekalipun jalanan menanjak ataupun datar ataupun curam
Sekalipun jalanan berkerikil, berlumpur, berpasir, ataupun beraspal
Tetap mengayuh dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh
Untuk sampai ke tujuan yang kita inginkan
Sepeda gayung bisa kita gunakan untuk mengantar orang yang sekarat
Untuk mencari pertolongan
Bisa kita gunakan untuk menabrak orang yang kita benci
Agar dia mati tertabrak sepeda
Namun apapun yang kita lakukan
Akan kembali kepada kita
Energi akan mempertahankan diri
Kembali ke bentuk asal
Bilamana ada gangguan
Berterimakasihlah kepada orang yang telah memberikan sepada kepada kita
Karena dengan sepedanya, kita bisa ke tujuan yang kita inginkan
Minta maaflah kepada orang yang memberi sepeda kepada kita
Dikala kita sadar kita telah tidak bertanggung jawab menggunakan sepeda yang diberikan
Kadangkala,
Dalam perjalanan mengayuh sepeda menuju tempat yang kita inginkan
Kita berada di persimpangan jalan
Yang kita tidak tahu jalan mana yang harus dipilih
Lalu?
Phone a friend?
Ask audience?
Tanya temen?
Tanya orang sekitar?
Tanya orang yang kita percaya lebih tahu?
Yang kita percaya mampu memberikan petunjuk?
Cari di google maps?
Pakai gps?
Why not? Kenapa tidak?
Bertanyalah dengan sopan dan rendah hati
Agar orang lain berniat membantu.
Perjalanan mengayuh bisa jadi sebuah perjalanan yang melewati berjuta-malam dan berjuta-hari
Perjalanan melewati beribu perhentian
Yang ada kalanya ketika terbangun di pagi hari
Setelah tidur semalam
Kita tidak ingat dengan perjalanan kemarin
Termenung bingung sembari menatap langit
Duduk terdiam penuh tanya kepada diri
Kenapa aku sampai di sini?
Kenapa aku ada di sini?
Menoleh berharap bertemu jawaban
Namun apa kata malah bertemu tanya
Kenapa sepedaku ban depannya copot?
Bagaimana aku bisa meneruskan perjalanan?
Kenapa sepeda orang itu pakai motor?
Oh, sepedaku sadlenya empuk sekali
Kasihan orang itu sepedanya gak ada sadle nya
Kita bisa menghabiskan hari untuk terus bertanya
Sampai malam kembali tiba
Atau kita bisa mengayuh sepeda yang apa adanya
Sambil bertanya namun tetap awas memperhatikan jalan di depan
Agar tidak terperosok ke jurang
Atau kita bisa menghempaskan sepeda kita
Meninggalkannya tergeletak di pinggir jalan
Meneruskan dengan berjalan kaki
Doaku untuk semua teman
Semoga dalam keadaan rahayu dan rahajeng
Om loka samasta sukino bavantu
Semoga semua yang ada di alam raya ini, berbahagia
Semoga aku berkontribusi mencipatakan kebahagiaan di alam ini.
Bila kita memposisikan diri bahwa diri kita lah sang penentu
Kita lah yang bertanggung jawab atas diri kita
Kitalah yang membentuk masa depan kita
Kitalah yang membuat sorga untuk kita
Kitalah yang membuat neraka untuk kita
Rejeki tidak akan datang hanya dengan menengadahkan tangan
Ataupun dengan mecakupkan tangan
Kita harus bekerja keras dan cerdas
Untuk memperoleh kesuksesan
Kalau kita menyadari siapa diri kita
Maka semestinya kita tahu apa yang patut kita minta
Kalau kita menyadari siapa diri kita
Maka semestinya kita tahu kepada siapa kita berterima kasih
Kepada siapa kita bersyukur
Kepada siapa kita memohon maaf
Berdiri tegak penuh keyakinan
Namun, hati rendah membumi
Kita diberikan sepeda gayung
Yang bisa kita pakai untuk ke mana saja
Namun sepeda gayung tidak akan membawa kita ke mana-mana
Kalau kita tidak menaiki dan mengayuhnya ke depanMelintasi jalanan
Bila perlu berpeluh keringat
Sekalipun jalanan menanjak ataupun datar ataupun curam
Sekalipun jalanan berkerikil, berlumpur, berpasir, ataupun beraspal
Tetap mengayuh dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh
Untuk sampai ke tujuan yang kita inginkan
Sepeda gayung bisa kita gunakan untuk mengantar orang yang sekarat
Untuk mencari pertolongan
Bisa kita gunakan untuk menabrak orang yang kita benci
Agar dia mati tertabrak sepeda
Namun apapun yang kita lakukan
Akan kembali kepada kita
Energi akan mempertahankan diri
Kembali ke bentuk asal
Bilamana ada gangguan
Berterimakasihlah kepada orang yang telah memberikan sepada kepada kita
Karena dengan sepedanya, kita bisa ke tujuan yang kita inginkan
Minta maaflah kepada orang yang memberi sepeda kepada kita
Dikala kita sadar kita telah tidak bertanggung jawab menggunakan sepeda yang diberikan
Kadangkala,
Dalam perjalanan mengayuh sepeda menuju tempat yang kita inginkan
Kita berada di persimpangan jalan
Yang kita tidak tahu jalan mana yang harus dipilih
Lalu?
Phone a friend?
Ask audience?
Tanya temen?
Tanya orang sekitar?
Tanya orang yang kita percaya lebih tahu?
Yang kita percaya mampu memberikan petunjuk?
Cari di google maps?
Pakai gps?
Why not? Kenapa tidak?
Bertanyalah dengan sopan dan rendah hati
Agar orang lain berniat membantu.
Perjalanan mengayuh bisa jadi sebuah perjalanan yang melewati berjuta-malam dan berjuta-hari
Perjalanan melewati beribu perhentian
Yang ada kalanya ketika terbangun di pagi hari
Setelah tidur semalam
Kita tidak ingat dengan perjalanan kemarin
Termenung bingung sembari menatap langit
Duduk terdiam penuh tanya kepada diri
Kenapa aku sampai di sini?
Kenapa aku ada di sini?
Menoleh berharap bertemu jawaban
Namun apa kata malah bertemu tanya
Kenapa sepedaku ban depannya copot?
Bagaimana aku bisa meneruskan perjalanan?
Kenapa sepeda orang itu pakai motor?
Oh, sepedaku sadlenya empuk sekali
Kasihan orang itu sepedanya gak ada sadle nya
Kita bisa menghabiskan hari untuk terus bertanya
Sampai malam kembali tiba
Atau kita bisa mengayuh sepeda yang apa adanya
Sambil bertanya namun tetap awas memperhatikan jalan di depan
Agar tidak terperosok ke jurang
Atau kita bisa menghempaskan sepeda kita
Meninggalkannya tergeletak di pinggir jalan
Meneruskan dengan berjalan kaki
Doaku untuk semua teman
Semoga dalam keadaan rahayu dan rahajeng
Om loka samasta sukino bavantu
Semoga semua yang ada di alam raya ini, berbahagia
Semoga aku berkontribusi mencipatakan kebahagiaan di alam ini.
Monday, 12 August 2013
KEMELEKATAN SEBAGAI SALAH SATU TUJUAN HIDUP
Sudah sering kita dengar ataupun
kita baca
Mengenai kemelekatan dan keterikatan
Dan mengenai pembebasan atau liberation
Yang dalam pemahaman saya, disebut moksha
Moksha saya artikan sebagai pembebasan dari kemelekatan
Yang bisa dicapai dalam hidup ini saat ini
Kenapa kita perlu pembebasan?
Karena dalam jenjang kehidupan kita
Kita mengalami masa-masa kemelekatan
Dan dalam ajaran Dharma
Kemelekatan dalam masa-masa tertentu
Dalam jenjang kehidupan tersebut
Justru merupakan hal yang perlu dilakukan
Perlu dikejar
Menjadi salah satu tujuan hidup
Dengan kadar yang berbeda di setiap jenjang kehidupan
Manusia amat sangat susah (baca: tidak boleh)
Begitu lahir blessss....
Langsung dan terus-terusan bebas (dari kemelekatan) sampai akhir hayat
Kalau manusia sejak lahir terus diam
Tidak melakukan apa-apa
Menutup nafsu dan keinginan
Diam dan hanya meditasi
Lalu apa gunanya alam raya ini
Yang terisi dengan materi lain
Seperti ada orang lain dan mahluk lain
Ada benda-benda lain
Yang tidak diam
Kehidupan alam raya menjadi terganggu
Kalau tidak melekat
Apa yang perlu dibebaskan?
Pemahaman moksha sebagai tujuan hidup
Bukan berarti untuk mati dalam hidup
Bukan berarti untuk mengingkari hidup
Untuk mengakhiri hidup dengan sempurna
Untuk menjadi bagian dari keseimbangan alam raya
Hidup ini adalah untuk berbuat
Bukan untuk diam
Tahapan kehidupan manusia
Tahapan kehidupan manusia
Yang juga menjadi tahapan perjalanan spiritual manusia
Dimulai dengan tahapan pertama sebagai siswa mencari ilmu
Kira-kira pada umumnya sampai usia sekitar 20 an tahun
Kemudian dilanjutkan dengan jenjang kedua, berumah tangga
Dan dilanjutkan dengan tahapan ketiga,
SEPERTI pertapa jaman dulu
SEPERTI pertapa jaman dulu
Namun bukan berarti harus pergi ke gunung atau ke goa-goa
Tapi tahapan kehidupan dimana mulai mengurangi ikatan duniawi secara
bertahap
Dan jenjang terakhir , tahapan keempat,
Adalah tahapan kehidupan dimana benar-benar lepas dari ikatan duniawi
Tahapan liberation
Yang ada hanya Sang Diri Sejati dan Sang Maha sejati
Empat tujuan hidup
Yang harus dikejar manusia dalam jenjang kehidupannya
Adalah Dharma (kebenaran sejati), Artha (kekayaan), Kama (nafsu,
keinginan), Moksha (pembebasan)
Nafsu dan kekayaan sangat diperlukan dalam hidup ini
Asal dicari dengan cara Dharma
Dan dipergunakan untuk tujuan Dharma
Dalam setiap tahapan jenjang kehidupan
Berbeda-beda
Hidup yang seimbang
Adalah meracik dosis yang pas antara keenpat tujuan hidup itu
Pada setiap jenjang kehidupan
Itulah ujian manusia sebagai tukang masak di dapur
Agar makanan jadi enak
Agar hidup terasa enak
Thursday, 1 August 2013
SARASWATI YANG CANTIK
Saya merefer kepada Saraswati sebagai simbol spiritual ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan dilambangkan sebagai seorang wanita
Karena wanitalah yang melahirkan keturunan
Melahirkan kehidupan baru
Dari dalam kandungannya
Melahirkan kreatifitas
Ilmu pengetahuan adalah sumber kreativitas
Wanita cantik memakai kain sari putih tanpa noda
Duduk di atas bunga lotus putih
Bersama angsa putih sebagai kendaraan
Dan burung merak disisinya
Ilmu pengetahuan sifatnya putih, bersih dan netral
Indah dan cantik
Bagaikan musik yang mengalun yang lahir dari nada yang harmonis
Manusia lah yang kadang-kadang menjadkannya berwarna lain
Kebodohan manusialah yang membuat ketidak harmonisan
Dengan ilmu pengetahuan
Kita bisa memilah mana yang dapat dimakan dan mana yang beracun
Mana yang benar dan mana yang salah
Mana yang baik dan mana yang buruk
Seperti angsa yang dapat memilih makanannya walaupun dalam air yang keruh
Seperti angsa yang bisa memisahkan air dan minyak
Mari bersama-sama kita banyak belajar
Belajar ilmu pengetahuan
Belajar kepada alam
Dan belajar kearifan
Selamat hari raya Saraswati
Kepada rekan-rekan Hindu Dharma di Indonesia
Runtuhkan ke-egoan yang bak watu-gunung tinggi berdiri angkuh
Isi dengan ilmu pengetahuan sejati
Tajam (landep) kan diri
Agar bersinar bagaikan emas
Dan berpagar wesi
Sebagai pertahanan
Rahayu.
Friday, 19 July 2013
KEKUATAN HATI: ENERGI ALAM (UNIVERSE) YANG UNIVERSAL
Pernahkah kita mendengar cerita atau melihat langsung
Teman atau kerabat atau orang lain,
Dalam kondisi cemas, dan berkata: "waduh perasaan ku kok gak enak banget ya, jangan2 ada apa2."
Dan ternyata benar, anaknya sedang ketimpa kemalangan
Atau diri anda pada saat menelpon seorang teman dekat, kerabat atau family
Kata pertama yang anda dengar dari lawan bicara adalah:
"Wah saya barusan mau telpon kamu mau ngomongin hal yang sama, pas banget kamu nelpon"
Hubungan antara orang tua dengan anak seperti kasus pertama di atas,
Atau hubungan dekat antara teman, family, atau kekasih seperti kasus kedua di atas
Adalah hubungan yang manusiawi
Yang bisa terjadi pada semua manusia
Tidak ada kaitan dengan agama yang bersangkutan
Cinta seorang Ibu muslim kepada anaknya
Sama dengan cinta seorang Ibu kristiani kepada anaknya
Demikian juga dengan Ibu-anak dari keluarga agama lain
Bahkan cinta seekor induk kucing kepada anaknya (yang notabena tidak beragama) mungkin juga sama
Satu hal yang sama dari semua kasus manusia di atas adalah
Melibatkan kekuatan hati
Kekuatan hati yang lahir dari cinta, kedekatan, kesungguhan, ketulusan
Kekuatan hati jauh lebih besar dari kekuatan pikiran
kekuatan hati, memakai kendaraan energi alam
Menyebarkan ataupun menyalurkan energy alam
Yang kemudian diterima oleh pasangan
Melalui antena yang namanya "hati"
Ibarat technology buetoot saat ini
Kedua perangkat harus pairing dulu
Agar bisa menerima sinyal
Kekauatan hati adalah manusiawi atau "mahluk-i"
Berbentuk energy alam semesta
Bersifat universal, lintas agama, bahkan tidak mengenal agama
Demikian pula dengan CHANTING of GOD's NAME
Chanting, adalah menyebutkan nama Tuhan secara berulang
Secara tulus, khusuk, merefleksikan hubungan cinta
Dalam agama Hindu chanting disebut: JAPA
Apapun agama anda
Sebutkan nama Tuhan sesuai agama anda dengan cara di atas
Kesampingkan dulu apakah Weda itu benar,
Kesampingkan dulu apakah Al Qur'an itu benar
Kesampingkan dulu apakah Alkitab itu benar, dst
Karena di sini kita berbicara hati
Bukan agama, bukan kitab suci
Kenapa harus nama Tuhan dari agama masing2?
Karena masing-masing meletakkan nama itu bak kekasih
Ada cinta dengan nama itu
Itulah intinya
Cinta seperti itu sejenis dengan kasus pertama dan kedua di atas
Seroang Hindu akan beda getar hatinya saat me-chanting-kan 'Om Nama Shivaya"
Dibandingkan kalau dia men-chanting-an (misalnya) "Hail Jesus"
Bukan karena yang satu lebih baik dengan yang lain
Tapi dia tidak akan memberikan getaran kepada yang bersangkutan
Sama halnya kalau men-chanting-kan nama "Budi", atau "Susi"
Mungkin tidak menimbulkan getaran
Ini pernah dialami oleh rekan saya pada saat malam takbiran
Gaung takbiran dari masjid sebelah sangat deras
Sementara pada jam yang sama
Dia harus sembahyang sesuai kepercayaan-nya (non-muslim)
Maka yang dia lakukan adalah ikut gelombang takbiran
Dengan chanting "Om Nama Sivaya"
Hasilnya, sungguh di luar dugaan dia kala itu
Nikmat sekali
Katanya
Bluetoot device-nya Tuhan, selalu on, dan dalam kondisi pairing
Bagaimana dengan bluetoot kita?
Tuhan dalam konsep Wedanta adalah Energy yang Sejati, yang Paling Tinggi
Yang meresap dan ada di di dalam maupun di luar segala materi yang ada di alam ini
Bagaimana kalau kita kumpulkan orang satu aula
Terdiri dari berbagai agama
Chanting dengan Nama Tuhan yang mereka masing-masing yakini?
Saya yakin hasilnya akan sangat luar biasa.
Apalagi kalau ratusan juta penduduk Indonesia
Bersatu bukan hanya chanting
Tapi berniat dan melaksanakan hal yang sama
Yaitu kebaikan berdasarkan cinta kasih
Yang universal untuk Indonesia.....
Hasilnya tentu akan luar biasa baiknya
Sekali lagi,
Itu tidk ada kaitan dengan agama
Tapi berkaitan dengan kekuatan hati
Energy unversal tersebut
Ibaratnya gelombang GSM dalam hal telekomukiasi
Gelombang tersebut bisa dipakai untuk membawa "content" yang berbeda
Tergantung content provider nya
Demikian juga
Ilmu putih dan ilmu hitam
Memakai gelombang yang sama
Memakai energy yang sama
Namun yang berbeda adalah kontent nya
Santet dan pengobatan santet
Memakai energy yang sama
Tapi kontent yang saling berlawanan
Begitu kata orang
Di Bali,
Orang yang belajar leak
Dan orang yang memohon pengobatan penyakit akibat leak
Sama-sama memohon kepada Dewa yang sama
Kepada Energy yang sama
Kepada Durga
Ini juga kata orang
Salam hati.
Subscribe to:
Posts (Atom)