Monday, 30 December 2013

SURGA BUKAN TUJUAN

Untuk mereka yang memahami Dharma dengan benar
Hidup ini bukan untuk mencari surga 
Tapi mencari moksa

Surga dan neraka itu ada di sini
Di dunia ini
Pada saat kita hidup di dunia ini

Kalau bukan neraka
Maka surgalah yang kita temui
Yang kita rasakan
Dalam setiap detik kehidupan ini

Surga dan neraka itu sifatnya duniawi
Bagaimanapun kita menggambarkannya
Bagaimanapun agama menggambarkannya

Tujuan akhir dari hidup ini bukanlah surga
Tujuan akhir dari hidup ini adalah pulang ke asal kita
Kita adalah roh
Roh (jiwa) kita pulang ke rumahnya
Yaitu bersatu dengan Tuhan
Tuhan lah yang menjadi tujuan akhir hidup
Kalau kita mencari Tuhan
Surga pasti didapat
Tapi kalau kita mencari surga
Tuhan belum tentu didapat

Yang perlu kita cari adalah kemerdekaan
Yang perlu kita cari adalah pembebasan
Kemerdekaan dan bebas dari ketrikatan duniawi
Moksa adalah pembebesan.

Bagi yang tidak mempercayai kehidupan setelah kehidupan
Moksa bisa dicapai saat hidup saat ini
Berupa pembebasan dari ikatan duniawi

Bagi mereka yang mempercayai Dharma
Kalau kita bisa mencapai moksa disetiap kehidupan kita
Awighnam astu,
Penyatuan Jiwa dengan Jiwa Tertinggi nantinya tercapai.




Tuesday, 24 December 2013

TUHAN SEJATINYA ADALAH SELURUH SEMESTA

Seluruh semesta ini ada dalam kemuliaan Tuhan

Dia sesungguhnya Tuhan tertinggi 
Yang kelemah lembutannya menggerakkan hati manusia

Dia adalah jiwa terdalam dari semuanya
Yang seperti satu nyala kecil sebesar ibu jari 
Tersembunyi dalam hati manusia

Dia adalah guru kebijaksanaan
Yang senantiasa dicapai oleh pikiran dan cinta
Dia adalah keabadian dari mereka yang mengetahui Dia

Tuhan sesungguhnya adalah seluruh semesta
Apa yang telah ada
Apa yang sedang ada
Dan apa yang akan ada

Dia adalah Tuhan dari kehidupan abadi
Dan dari seluruh kehidupan 
Yang dihidupi oleh makanan

Cahaya kesadaran datang kepadanya
Melalui kekuasaan tak terbatas dari persepsi
Namun Dia ada di atas kekuasaan-kekuasaan ini

Tanpa tangan Dia memegang segala hal
Tanpa kaki Dia lari ke mana-mana
Tanpa mata Dia melihat segala hal
Tanpa telinga semua hal Dia dengar

Dia mengetahui segalanya
Tapi tidak seorangpun mengetahui Dia
Jiwa sebelum awal,
Jiwa Tertinggi yang abadi

Tersembunyi di dalam setiap ciptaan
Terdapat Atman, Jiwa, sang Diri
Lebih kecil dari atom yang terkecil
Lebih besar dari ruang yang terluas

Engkau adalah ini
Engkau adalah itu
Engkau Tuhan yang nampak dalam bentuk-bentuk tak terbatas

Alam raya ini
Yang dulu ada
Yang sekarang ada
Yang akan datang ada
Datang dari Sang Jiwa

Ketika seorang mansuia mengetahui Dia 
Dia memotong semua ikatan kematian

Inilah Tuhan yang karyanya adalah semua dunia
Jiwa Tertinggi yang tinggal selamanya
Di dalam hati manusia
Mereka yang mengetahui Dia
Melaluinhati dan citta mereka
Menjadi abadi

Jiwa itu tidak laki-laki
Tidak perempuan
Tidak pula bukan perempuan dan bukan laki-laki
Ketika jiwa mengambil bentuk satu badan
Dengan badan yang sama jiwa itu terikat

Jiwa lahir dan berkembang di dalam satu badan
Dengan mimpi-mimpi dan keinginan-keinginan
Dan makanan kehidupan
Yang kemudian lahir dalam badan-badan baru
Sesuai dengan karma-karma sebelumnya

Kualitas dari jiwa menentukan badannya yang akan datang
Bersifat bumi atau bersifat udara
Berat atau ringan

Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakannya
Dapat membawanya kepada kebebasan
Dalam kehidupan setelah kehidupan

Namun Tuhan
Adalah Jiwa yang tidak bertubuh
Adalah Jiwa bentuk-bentuk tak terbatas
Tapi Dia dapat dilihat oleh satu hati yang murni


----------

Sumber: Svetasvatara Upanisad

BERGURU PADA ALAM



Manusia percaya ada kekuatan alam
Kekuatan yang mengatur terciptanya semua yang ada di alam ini
Kekuatan yang mengatur berjalannya semua yang ada di alam ini
Kekuatan yang mengatur musnahnya atau berubahnya atau berevolusinya hal-hal di alam ini

Manusia kemudian memberikan nama-nama 

Kepada kekuatan-kekuatan tersebut
Manusia kemudian "mempersonalkan" kekuatan-kekuatan tersebut
Agar lebih mudah dikomunikasikan kepada orang lain

Memberikan jenis kelamin

Memberikan rupa
Memberikan sifat
Personifikasi

Namun janganlah Dia kita batasi
Dalam bentuk-bentuk material terbatas
Karena tiada wujud material yang sesungguhnya
Dapat menggambarkan Dia secara sempurna
Selain wujud rohaninya yang transendental. 


Tuesday, 3 December 2013

SWADHARMA

Semoga kita dapat menjalankan swadharma dengan baik

Begitulah kadang kita dengar 
Doa dan pengharapan
Dari rekan kita
Bahkan kita sendiri barangkali 
Juga sering mengucapkannya

Apa itu swadharma?

Swadharma menurut saya

Dharma adalah kebenaran mutlak
Yang berlaku secara universal
Tidak tergantung pada ras, suku, agama, kasta maupun jenis kelamin

Swa berarti sendiri

Swadharma berarti kebenaran mutlak untuk saya sendiri

Apakah kebenaran mutlak untuk saya berbeda dengan kebenaran mutlak orang lain?

Sama dan berbeda

Swadharma bagi seorang murid
Kebenaran mutlak bagi seorang murid
Yang berlaku secara universal
Adalah mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya

Swadharma bagi seorang guru
Kebenaran mutlak bagi seorang guru
Adalah mengajar murid dengan baik agar murid jadi cerdas

Sama,
Semua murid di manapun
Swadharmanya sama
Berbeda
Swadharma murid dan swadharma guru, berbeda

Swadharma seorang tentara
Adalah menjaga kedaulatan negara

Swadharma seorang wakil rakyat
Adalah menyampaikan aspirasi rakyat
Memperjuangkan hak rakyat
Demi kesejahteraan rakyat yang diwakili

Apa swadharma seorang kriminal?
Tiada kebenaran mutlak bagi seorang kriminal
Selain berhenti jadi kriminal


Monday, 2 December 2013

INTERVIEW KE DALAM

Hidup ini adalah perbuatan  
Yang terpenting dalam hidup ini adalah perbuatan
Alias karma, membuat karma

Perbuatan tidak hanya mencakup laksana
Tapi juga wicara dan manah atau pikiran
Kayika, wacika, manacika

Kalau kita memang percaya Pencipta itu ada
Maka yang membedakan kita denga orang lain di mata Pencipta 
Adalah apa perbuatan kita
Apa karma yang telah kita perbuat 
Bukan dari siapa kita lahir
Bukan berapa kekayaan kita 
Bukan apa kasta kita 
Bukan apa ras kita 
Bukan apa agama kita 
Tapi apa perbuatan yang telah kita lakukan.  

Dalam hidup ini kita harus berbuat
Diam juga termasuk dalam berbuat 
Namun hendaknya jangan menyia-nyiakan (dalam diam) 
Kelebihan yang telah dianugrahkan oleh Pencipta kepada kita 
Setiap orang punya kelebihan masing-masing
Berbuat, berkarma, untuk kebaikan diri sendiri 
Maupun orang banyak 
Dan alam semesta

Bahwa perbuatan kita akan memperoleh hasil 
Hasil yang setimpal 
Bahwa karma akan memperoleh pahala 
Pahala yang setimpal 


Pahala bukanlah upah 
Tapi merupakan akibat dari suatu perbuatan 

Perbuatan kita
Merupakan usikan terhadap inersia alam
Dan alam akan menjaga kekekalannya
Meneruskan usikan kembali kepada asalnya

Kalau semua yang kita alami saat ini 
Merupakan akibat dari perbuatan kita 
Berarti kitalah yang menentukan nasib kita sendiri 
Kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri
Berarti dalam diri kita ada Sang Penyebab 
Yang menyebabkan kita bisa berbuat
Berarti Sang Penyebab juga ada di dalam diri anda 
Dan semua orang 
Karena hukum perbuatan ini tidak hanya berlaku untuk manusia 
Tapi berlaku untuk semua yang bisa berbuat
Berarti Sang Pencipta juga ada di dalam entitas tersebut

Apa yang menyebabkan kita bisa hidup? 
Nafas? 
Bukan nafas! 
Tapi penyebab yang membuat kita bisa bernafas
Dia ada dalam diri kita

Apakah hukum karma merupakan jawaban dari misteri kehidupan ini? 
Kita mungkin meyakini bahwa perbuatan akan menerima akibatnya 
Meyakini bahwa apa yang kita alami saat ini adalah hasil dari perbuatan kita 
Tapi tetap saja menyisakan pertanyaan 
Kapan kita berbuat sehingga harus mengalami lahir yang berbeda dengan orang lain? 

Berarti aku pernah hidup sebelum kehidupan (kelahiran) saat ini 
Berarti setelah kehidupan ini 
Akan ada kehidupan yang serupa lagi 

Bagaimana itu bisa terjadi 
Sedangkan aku mengalami kematian? 
Bagaimana aku yang sudah mati menjadi hidup lahir kembali? 
Berarti ada yang tak pernah mati dari diriku 
Badan yang terdiri dari daging dan tulang ini 
Suatu saat akan mati 
Namun ada yang tidak pernah mati 
Ada yang hidup terus 
Yang tidak terlihat oleh mata kasar 
Yang dsebut dengan ruh, jiwa, atma atau yang sejenismya 

Bahwa atma ini akan memperoleh badan baru 
Lahir membawa pahala dari karmanya 
Membawa akibat dari perbuatannya dari kehidupan sebelumnya 

Jadi siapa yang sebenarnya aku? 
Aku sejatinya adalah yang bersemayan dalam badan kasar ini 
Badan kasar ini hanyalah sementara 
Badan halus yang bersemayan di dalam badan kasar ini 
Yang kekal adanya

Sampai kapan aku harus terus berputar? 
Singgah kembali ke alam kehidupan dunia ini? 
Terlahir dalam badan-badan kasar yang baru? 
Kapan aku bisa menghentikan ini?

Pada saat aku tidak terikat lagi dengan dunia ini 
Pada saat aku bisa membebaskan diri dari kemelekatan terhadap dunia ini 
Karena aku ingin bebas dari kemelekatan 
Maka aku harus berbuat karma 
Yang merupakan perbuatan bebas dari kemelekatan 

Hasil kebebasan 
Hasil merdeka 
Adalah akibat dari perbuatan merdeka ku  

Pada saat tak ada lagi 
Pada saat habisnya akibat 
Dari perbuatan yang mengandung kemelekatan 
Sehingga hanya tersisa akibat dari karma 
Yang bebas dari keterikatan 
Maka kebebasan sejati akan tercapai 
Maka tujuan akhir dari perjalanan, telah tercapai 
Terbebas dari perjalanan samsara, 
Perjalanan bolak-balik ke dunia materi ini 
Roh terbebas 
Atma mencapai pembebasan

Kemana aku pergi setelah aku terbebas? 
Aku pergi kembali ke tempat asalku 
Air hujan yang jatuh dari langit 
Setelah melewati perjalanan sepanjang aliran air 
Akan kembali ke asalnya: lautan yang luas 
Sumber dari air 
Menyatu dengan semua air-air dari tempat lain 
Menyatu di lautan







Wednesday, 9 October 2013

MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN (Sri Palupi)

Selasa, 08 Oktober 2013

Oleh: Sri Palupi  

MENJELANG 2014, ada banyak tindakan dan kebijakan irasional yang dibuat para elite dan penguasa terkait pengelolaan Republik. Hal itu di antaranya hukuman ringan bagi para koruptor di tengah masifnya tindak kejahatan korupsi, dan kebijakan pemerintah yang kian menyudutkan rakyat.

Kasus korupsi yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi semakin menggerus harapan bahwa kita bisa memerangi korupsi. Namun, bila dibaca dengan kacamata tanda-tanda zaman, sejumlah tindakan dan kebijakan tak masuk akal di atas mengisyaratkan adanya proses pembersihan masyarakat dari kekuatan destruktif yang merusak peradaban.

Kehilangan akal budi

Seorang teman mempertanyakan ke mana perginya akal sehat dan akal budi ketika dua kelompok pelajar yang sedang tawuran menyiramkan air keras ke jendela bus yang melintas dan membuat 16 penumpang terluka. Kejahatan para pelajar berusia anak-anak itu tak bisa dilepaskan dari kondisi masyarakat kita yang lagi sakit.

Kehilangan akal sehat dan akal budi tidak hanya tampak pada intensitas tawuran para pelajar yang kian menakutkan, tetapi juga pada perilaku elite dan penguasa yang miskin rasa malu.

Lihatlah bagaimana ulah para koruptor di lembaga DPR, partai, pemerintahan, dan korporasi. Meski sudah bergelimang gaji besar, fasilitas, dan kekayaan, mereka tetap saja menjarah uang rakyat. Hasil penjarahan menjadi deretan perempuan, tumpukan rumah dan mobil mewah, serta beragam kebendaan lainnya.

Media memberitakan 11 mobil supermewah berderet di rumah Tubagus Chaeri Wardana, adik Gubernur Banten, yang terlibat kasus suap dalam Pilkada Kabupaten Lebak. Padahal, lebih dari separuh rumah tangga di Kabupaten Lebak adalah rumah tangga miskin, ribuan anak balita menderita kurang gizi dan puluhan di antaranya meninggal akibat gizi buruk. Tak terbayang bagaimana para koruptor bisa berganti mobil supermewah setiap hari di tengah rakyat yang kelaparan. Ke mana akal sehat dan akal budi mereka?

Korupsi terang-terangan

Miris bahwa korupsi dilakukan secara terang-terangan karena mereka menganggap rakyat tak berdaya. Lihatlah bagaimana Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membagi-bagi proyek kepada rekanan dan melazimkan setoran 30 persen kepada pemberi proyek.

Dana hibah terus meningkat, dari Rp 24 miliar (2009) menjadi Rp 200 miliar (2010), dan meningkat lagi Rp 340 miliar (2011). Indonesia Corruption Watch (ICW) menengarai dana hibah itu dibagi-bagi kepada sejumlah lembaga sosial yang dipimpin kerabat gubernur.

Rumah dinas Gubernur Banten yang dibangun dengan uang APBD senilai Rp 16,4 miliar tak dihuni dan dibiarkan rusak. Gubernur tinggal di rumah pribadi, tetapi negara harus membayar uang sewa rumah pribadi gubernur sebesar Rp 250 juta per tahun. Tak heran bila APBD Provinsi Banten melonjak dari Rp 200 miliar (tahun 2006) menjadi Rp 3,4 triliun (tahun 2011), sementara rakyat Banten tetap saja terbelakang.

Kian banyaknya koruptor yang ditangkap KPK membuat rakyat bisa berdiri tegak dan menyorakkan kemenangan. Sayangnya, riuh kemenangan ini tak berlangsung lama dan akan berganti dengan senyum kemenangan para koruptor yang mendapatkan hukuman ringan.

Kuasa para koruptor sudah menggurita dan mengubah trias politika menjadi trias koruptika. Mereka berbagi ruang dan kewenangan dalam berkorupsi. Itulah sebabnya mengapa koruptor berani bersumpah potong leher, potong jari, dan gantung kepala. Hal itu disebabkan dengan trias koruptika, rakyat tak punya kuasa menghukum mereka.

Bukan hanya korupsi, kebijakan pemerintah juga menjarah hak rakyat. Arus deras investasi yang menjarah lahan, hutan, dan sumber penghidupan rakyat kian mempersempit ruang hidup rakyat. Catatan BPN menunjukkan, sedikitnya 56 persen properti, tanah, dan perkebunan dikuasai hanya oleh 0,2 persen penduduk. Akibatnya, konflik antarwarga, antara warga dan korporasi, serta antara warga dan pemerintah kian luas. Intensitas dan ragam bentuk kejahatan akibat tekanan ekonomi kian besar dan menakutkan.

Menjarah rakyat

Penjarahan tanah, hutan, dan ruang hidup rakyat kian masif dengan dikeluarkannya kebijakan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI). Pulau besar dan kecil dikapling-kapling dan diserahkan pengelolaannya kepada korporasi. Rakyat kian sulit mengakses sumber daya ekonomi. Di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, misalnya, dalam satu kecamatan terdapat sedikitnya 20 perusahaan perkebunan sawit.

Dijadikannya pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan pembangunan, dengan mengandalkan investasi (asing) dan konsumsi, membuat posisi rakyat kecil tak lebih sebagai penghambat pembangunan. Tak heran, awal tahun 2013 Menteri Pertanian membuat kejutan dengan menyampaikan harapan agar jumlah petani di Indonesia makin berkurang. Dengan demikian, pemerintah kian leluasa mengimpor pangan dan menerapkan kebijakan prokorporasi.

Belum lama ini, nelayan dilarang melaut ketika pemerintah menjalankan program Sail Komodo untuk promosi pariwisata di NTT. Pemerintah juga membiarkan sawah petani beralih fungsi dijarah korporasi.

Tidak heran ketika rakyat kesulitan mendapatkan pangan murah akibat harga pangan terus melonjak, Menteri Keuangan justru mengajak rakyat giat berbelanja. Tidak ada empati sedikit pun terhadap kesulitan rakyat. Di saat rakyat mendambakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau, pemerintah mengeluarkan kebijakan mobil murah. Bungkusnya atas nama kesejahteraan rakyat, tetapi isinya tak lebih dari kepentingan kekuasaan menjelang 2014.

Peradaban baru

Pada musim dingin tahun 1996 di Colorado, Amerika Serikat, para pemimpin spiritual suku-suku asli di Benua Amerika berkumpul dan menyampaikan deklarasi bahwa era lama telah berakhir dan bangsa manusia memasuki zaman baru.

Era lama ditandai dominasi energi maskulin yang mengutamakan persaingan, agresi, eksklusivitas, dominasi, dan eksploitasi alam. Bangsa manusia memasuki peradaban baru di mana perempuan dan laki-laki memiliki derajat sama. Peradaban baru ini ditandai energi feminin positif yang mengutamakan kerja sama, non-agresi, inklusivitas, pelayanan, dan hidup harmonis dengan alam.

Menurut deklarasi itu, lahirnya peradaban baru diawali dengan era pembersihan besar-besaran yang hadir dalam rupa gempa bumi, gelombang tinggi, letusan gunung berapi, tsunami, perubahan iklim, wabah penyakit, konflik/kerusuhan, lumpuhnya sistem moneter, meluasnya migrasi paksa dan berbagai bencana lainnya.

Selama masa pembersihan, Bumi melepaskan energi baru. Energi ini getarannya membuat manusia yang energinya destruktif terhadap peradaban akan kehilangan akal sehat dan melakukan kesalahan fatal yang menghancurkan diri sendiri. Sebaliknya, mereka yang energinya konstruktif terhadap peradaban justru akan semakin menonjol prestasi dan kebaikannya.

Dengan membaca tanda-tanda zaman, kita bisa menempatkan terungkapnya demikian banyak kasus korupsi, gejala hilangnya akal sehat dan akal budi para elite dan penguasa sebagai isyarat lahirnya Indonesia baru. Republik tengah dibersihkan dari kekuatan destruktif yang merusak peradaban.

(Sri Palupi, Peneliti Institute for Ecosoc Rights)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002530987 

PERJALANAN MELEWATI MALAM DAN HARI

Berdoa yang cerdas
Bila kita memposisikan diri bahwa diri kita lah sang penentu
Kita lah yang bertanggung jawab atas diri kita
Kitalah yang membentuk masa depan kita
Kitalah yang membuat sorga untuk kita
Kitalah yang membuat neraka untuk kita

Rejeki tidak akan datang hanya dengan menengadahkan tangan
Ataupun dengan mecakupkan tangan
Kita harus bekerja keras dan cerdas
Untuk memperoleh kesuksesan

Kalau kita menyadari siapa diri kita
Maka semestinya kita tahu apa yang patut kita minta
Kalau kita menyadari siapa diri kita
Maka semestinya kita tahu kepada siapa kita berterima kasih
Kepada siapa kita bersyukur
Kepada siapa kita memohon maaf

Berdiri tegak penuh keyakinan
Namun, hati rendah membumi

Kita diberikan sepeda gayung
Yang bisa kita pakai untuk ke mana saja

Namun sepeda gayung tidak akan membawa kita ke mana-mana
Kalau kita tidak menaiki dan mengayuhnya ke depan
Melintasi jalanan
Bila perlu berpeluh keringat
Sekalipun jalanan menanjak ataupun datar ataupun curam
Sekalipun jalanan berkerikil, berlumpur, berpasir, ataupun beraspal
Tetap mengayuh dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh
Untuk sampai ke tujuan yang kita inginkan

Sepeda gayung bisa kita gunakan untuk mengantar orang yang sekarat
Untuk mencari pertolongan
Bisa kita gunakan untuk menabrak orang yang kita benci
Agar dia mati tertabrak sepeda

Namun apapun yang kita lakukan
Akan kembali kepada kita
Energi akan mempertahankan diri
Kembali ke bentuk asal
Bilamana ada gangguan

Berterimakasihlah kepada orang yang telah memberikan sepada kepada kita
Karena dengan sepedanya, kita bisa ke tujuan yang kita inginkan
Minta maaflah kepada orang yang memberi sepeda kepada kita
Dikala kita sadar kita telah tidak bertanggung jawab menggunakan sepeda yang diberikan

Kadangkala,
Dalam perjalanan mengayuh sepeda menuju tempat yang kita inginkan
Kita berada di persimpangan jalan
Yang kita tidak tahu jalan mana yang harus dipilih

Lalu?
Phone a friend?
Ask audience?
Tanya temen?
Tanya orang sekitar?
Tanya orang yang kita percaya lebih tahu?
Yang kita percaya mampu memberikan petunjuk?
Cari di google maps?
Pakai gps?

Why not? Kenapa tidak?
Bertanyalah dengan sopan dan rendah hati
Agar orang lain berniat membantu.

Perjalanan mengayuh bisa jadi sebuah perjalanan yang melewati berjuta-malam dan berjuta-hari
Perjalanan melewati beribu perhentian
Yang ada kalanya ketika terbangun di pagi hari
Setelah tidur semalam
Kita tidak ingat dengan perjalanan kemarin
Termenung bingung sembari menatap langit
Duduk terdiam penuh tanya kepada diri
Kenapa aku sampai di sini?
Kenapa aku ada di sini?

Menoleh berharap bertemu jawaban
Namun apa kata malah bertemu tanya
Kenapa sepedaku ban depannya copot?
Bagaimana aku bisa meneruskan perjalanan?
Kenapa sepeda orang itu pakai motor?
Oh, sepedaku sadlenya empuk sekali
Kasihan orang itu sepedanya gak ada sadle nya

Kita bisa menghabiskan hari untuk terus bertanya
Sampai malam kembali tiba
Atau kita bisa mengayuh sepeda yang apa adanya
Sambil bertanya namun tetap awas memperhatikan jalan di depan
Agar tidak terperosok ke jurang
Atau kita bisa menghempaskan sepeda kita
Meninggalkannya tergeletak di pinggir jalan
Meneruskan dengan berjalan kaki

Doaku untuk semua teman
Semoga dalam keadaan rahayu dan rahajeng

Om loka samasta sukino bavantu
Semoga semua yang ada di alam raya ini, berbahagia
Semoga aku berkontribusi mencipatakan kebahagiaan di alam ini.

Monday, 12 August 2013

KEMELEKATAN SEBAGAI SALAH SATU TUJUAN HIDUP


Sudah sering kita dengar  ataupun kita baca
Mengenai kemelekatan dan keterikatan
Dan mengenai pembebasan atau liberation
Yang dalam pemahaman saya, disebut moksha

Moksha saya artikan sebagai pembebasan dari kemelekatan
Yang bisa dicapai dalam hidup ini saat ini


Kenapa kita perlu pembebasan?

Karena dalam jenjang kehidupan kita
Kita mengalami masa-masa kemelekatan
Dan dalam ajaran Dharma
Kemelekatan dalam masa-masa tertentu
Dalam jenjang kehidupan tersebut
Justru merupakan hal yang perlu dilakukan
Perlu dikejar
Menjadi salah satu tujuan hidup
Dengan kadar yang berbeda di setiap jenjang kehidupan


Manusia amat sangat susah (baca: tidak boleh)
Begitu lahir blessss....
Langsung dan terus-terusan bebas (dari kemelekatan) sampai akhir hayat


Kalau manusia sejak lahir terus diam
Tidak melakukan apa-apa
Menutup nafsu dan keinginan
Diam dan hanya meditasi
Lalu apa gunanya alam raya ini
Yang terisi dengan materi lain
Seperti ada orang lain dan mahluk lain
Ada benda-benda lain
Yang tidak diam
Kehidupan alam raya menjadi terganggu


Kalau tidak melekat
Apa yang perlu dibebaskan?


Pemahaman moksha sebagai tujuan hidup
Bukan berarti untuk mati dalam hidup
Bukan berarti untuk mengingkari hidup
Tapi untuk menyempurnakan
Untuk mengakhiri hidup dengan sempurna
Untuk menjadi bagian dari keseimbangan alam raya
Hidup ini adalah untuk berbuat
Bukan untuk diam

Tahapan kehidupan manusia
Yang juga menjadi tahapan perjalanan spiritual manusia
Dimulai dengan tahapan pertama sebagai siswa mencari ilmu
Kira-kira pada umumnya sampai usia sekitar 20 an tahun
Kemudian dilanjutkan dengan jenjang kedua, berumah tangga
Dan dilanjutkan dengan tahapan ketiga, 
SEPERTI pertapa jaman dulu
Namun bukan berarti harus pergi ke gunung atau ke goa-goa
Tapi tahapan kehidupan dimana mulai mengurangi ikatan duniawi secara bertahap

Dan jenjang terakhir , tahapan keempat,
Adalah tahapan kehidupan dimana benar-benar lepas dari ikatan duniawi
Tahapan liberation
Yang ada hanya Sang Diri Sejati dan Sang Maha sejati

Empat tujuan hidup
Yang harus dikejar manusia dalam jenjang kehidupannya
Adalah Dharma (kebenaran sejati), Artha (kekayaan), Kama (nafsu, keinginan), Moksha (pembebasan)

Nafsu dan kekayaan sangat diperlukan dalam hidup ini
Asal dicari dengan cara Dharma
Dan dipergunakan untuk tujuan Dharma


Dalam setiap tahapan jenjang kehidupan
Komposisi keempat tujuan hidup tersebut
Berbeda-beda


Hidup yang seimbang
Adalah meracik dosis yang pas antara keenpat tujuan hidup itu
Pada setiap jenjang kehidupan
Itulah ujian manusia sebagai tukang masak di dapur
Agar makanan jadi enak
Agar hidup terasa enak


Thursday, 1 August 2013

SARASWATI YANG CANTIK


Saya merefer kepada Saraswati sebagai simbol spiritual ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan dilambangkan sebagai seorang wanita
Karena wanitalah yang melahirkan keturunan
Melahirkan kehidupan baru
Dari dalam kandungannya
Melahirkan kreatifitas

Ilmu pengetahuan adalah sumber kreativitas

Wanita cantik memakai kain sari putih tanpa noda
Duduk di atas bunga lotus putih
Bersama angsa putih sebagai kendaraan
Dan burung merak disisinya

Ilmu pengetahuan sifatnya putih, bersih dan netral
Indah dan cantik
Bagaikan musik yang mengalun yang lahir dari nada yang harmonis
Manusia lah yang kadang-kadang menjadkannya berwarna lain
Kebodohan manusialah yang membuat ketidak harmonisan


Dengan ilmu pengetahuan
Kita bisa memilah mana yang dapat dimakan dan mana yang beracun
Mana yang benar dan mana yang salah
Mana yang baik dan mana yang buruk
Seperti angsa yang dapat memilih makanannya walaupun dalam air yang keruh
Seperti angsa yang bisa memisahkan air dan minyak


Mari bersama-sama kita banyak belajar
Belajar ilmu pengetahuan
Belajar kepada alam
Dan belajar kearifan



Selamat hari raya Saraswati
Kepada rekan-rekan Hindu Dharma di Indonesia
Runtuhkan ke-egoan yang bak watu-gunung tinggi berdiri angkuh
Isi dengan ilmu pengetahuan sejati
Tajam (landep) kan diri
Agar bersinar bagaikan emas
Dan berpagar wesi
Sebagai pertahanan 


Rahayu.


 
 


Friday, 19 July 2013

KEKUATAN HATI: ENERGI ALAM (UNIVERSE) YANG UNIVERSAL

Pernahkah kita mendengar cerita atau melihat langsung
Teman atau kerabat atau orang lain,
Dalam kondisi cemas, dan berkata: "waduh perasaan ku kok gak enak banget ya, jangan2 ada apa2."
Dan ternyata benar, anaknya sedang ketimpa kemalangan


Atau diri anda pada saat menelpon seorang teman dekat, kerabat atau family
Kata pertama yang anda dengar dari lawan bicara adalah:
"Wah saya barusan mau telpon kamu mau ngomongin hal yang sama, pas banget kamu nelpon"


Hubungan antara orang tua dengan anak seperti kasus pertama di atas,
Atau hubungan dekat antara teman, family, atau kekasih seperti kasus kedua di atas
Adalah hubungan yang manusiawi
Yang bisa terjadi pada semua manusia
Tidak ada kaitan dengan agama yang bersangkutan


Cinta seorang Ibu muslim kepada anaknya
Sama dengan cinta seorang Ibu kristiani kepada anaknya
Demikian juga dengan Ibu-anak dari keluarga agama lain
Bahkan cinta seekor induk kucing kepada anaknya (yang notabena tidak beragama) mungkin juga sama


Satu hal yang sama dari semua kasus manusia di atas adalah
Melibatkan kekuatan hati
Kekuatan hati yang lahir dari cinta, kedekatan, kesungguhan, ketulusan
Kekuatan hati jauh lebih besar dari kekuatan pikiran
kekuatan hati, memakai kendaraan energi alam
Menyebarkan ataupun menyalurkan energy alam
Yang kemudian diterima oleh pasangan
Melalui antena yang namanya "hati"


Ibarat technology buetoot saat ini
Kedua perangkat harus pairing dulu
Agar bisa menerima sinyal


Kekauatan hati adalah manusiawi atau "mahluk-i"
Berbentuk energy alam semesta
Bersifat universal, lintas agama, bahkan tidak mengenal agama


Demikian pula dengan CHANTING of GOD's NAME
Chanting, adalah menyebutkan nama Tuhan secara berulang
Secara tulus, khusuk, merefleksikan hubungan cinta
Dalam agama Hindu chanting disebut: JAPA


Apapun agama anda
Sebutkan nama Tuhan sesuai agama anda dengan cara di atas
Kesampingkan dulu apakah Weda itu benar,
Kesampingkan dulu apakah Al Qur'an itu benar
Kesampingkan dulu apakah Alkitab itu benar, dst 


Karena di sini kita berbicara hati
Bukan agama, bukan kitab suci
 

Kenapa harus nama Tuhan dari agama masing2?
Karena masing-masing meletakkan nama itu bak kekasih
Ada cinta dengan nama itu
Itulah intinya
Cinta seperti itu sejenis dengan kasus pertama dan kedua di atas


Seroang Hindu akan beda getar hatinya saat me-chanting-kan 'Om Nama Shivaya"
Dibandingkan kalau dia men-chanting-an (misalnya) "Hail Jesus"
Bukan karena yang satu lebih baik dengan yang lain
Tapi dia tidak akan memberikan getaran kepada yang bersangkutan


Sama halnya kalau men-chanting-kan nama "Budi", atau "Susi"
Mungkin tidak menimbulkan getaran
 

Ini pernah dialami oleh rekan saya pada saat malam takbiran
Gaung takbiran dari masjid sebelah sangat deras
Sementara pada jam yang sama
Dia harus sembahyang sesuai kepercayaan-nya (non-muslim)

Maka yang dia lakukan adalah ikut gelombang takbiran
Dengan chanting "Om Nama Sivaya"

Hasilnya, sungguh di luar dugaan dia kala itu
Nikmat sekali
Katanya


Bluetoot device-nya Tuhan, selalu on, dan dalam kondisi pairing
Bagaimana dengan bluetoot kita?
Tuhan dalam konsep Wedanta adalah Energy yang Sejati, yang Paling Tinggi
Yang meresap dan ada di di dalam maupun di luar segala materi yang ada di alam ini
 

Bagaimana kalau kita kumpulkan orang satu aula
Terdiri dari berbagai agama
Chanting dengan Nama Tuhan yang mereka masing-masing yakini?

Saya yakin hasilnya akan sangat luar biasa.


Apalagi kalau ratusan juta penduduk Indonesia
Bersatu bukan hanya chanting
Tapi berniat dan melaksanakan hal yang sama
Yaitu kebaikan berdasarkan cinta kasih
Yang universal untuk Indonesia.....
Hasilnya tentu akan luar biasa baiknya


Sekali lagi,
Itu tidk ada kaitan dengan agama
Tapi berkaitan dengan kekuatan hati


Energy unversal tersebut
Ibaratnya gelombang GSM dalam hal telekomukiasi
Gelombang tersebut bisa dipakai untuk membawa "content" yang berbeda
Tergantung content provider nya


Demikian juga
Ilmu putih dan ilmu hitam
Memakai gelombang yang sama
Memakai energy yang sama
Namun yang berbeda adalah kontent nya


Santet dan pengobatan santet
Memakai energy yang sama
Tapi kontent yang saling berlawanan
Begitu kata orang


Di Bali,
Orang yang belajar leak
Dan orang yang memohon pengobatan penyakit akibat leak
Sama-sama memohon kepada Dewa yang sama
Kepada Energy yang sama
Kepada Durga
Ini juga kata orang


Salam hati.