Saturday, 29 November 2014

PESAN TERAKHIR KRISNA

(Dalam serial TV Mahabarata, episode 267)

Selama orang-orang tinggal di tanah ini,                                                              
Ingatlah kisah Mahabarata ini
Semoga pelajaran ini berguna dan menerangi hidup kita

Benih dari kebenaran telah ditaburkan di hati merkea
Segera mereka akan mekar menjadi bunga-bunga
Semoga akan mendapatkan berkah
Semoga seluruh alam semesta mendapatkan berkah

Seluruh alam semesata ini adalah milik kita
Keluarga kita sendiri
Kebahagaian manusia terletak pada kebahagiaan keluarganya
Semoga tidak ada lagi permusuhan

Om Saha Naavavathu
Sahanau Bhunaktu
Saha Veeryam Kara Vaavahai
Tejasvi Naavadheetamastu
Maa Vidwishaavahai

Perang Mahabarata, kisah kepahlawanan Mahabarata, menegakkan banyak kebenaran. Tetapi kebenaran yang utama adalah, bahwa keegoan dan perselisihan, adalah akar penyebab sebuah dosa. Dan persatuan adalah dasar dari kebenaran. Bagaimana? Nilailah dirimu sendiri.

Hati manusia selalu dikelilingi oleh harapan utuk memperoleh kekuatan, kebahagiaan, kekayaan dan kemewahan. Tapi pada tingkat perorangan, manusia yang adil pada keturunannya, orang tuanya, saudaranya dan istrinya, dia tidak melakukan ketidak adilan.  Dia berbagi kekayaannya, baik yang berwujud maupun tidak berwujud dengan mereka. Karena dia tahu kalau kepuasannya terletak pada keluarga. Dasar kepuasannya adalah keluarga.

Orang juga akan tahu kalau kepuasannya tergantung pada masyarakatnya. Namun dia sering berlaku tidak adail pada masyarakatnya. Dia dengan seenaknya memeras masyarakat. Karena dia tidak meyakini bahwa masyarakat alasan di balik kepuasannya. Sebaliknya, dia berpendapat kalau ini, sebuah sarana untuk mencapai kepuasan. Perbedaannya terletak pada wawasan.

Tetapi ketika manusia menyadari, bahwa seluruh alam semesta adalah sebuah perwujudan dari Yang Maha Kuasa, setiap mahluk adalah bagian dari Yang Maha Kuasa, ini berarti tidak ada yang terpisah. Semua yang ada adalah bagian dari satu kesatuan. Seluruh alam semesta ini adalah milik kita, keluarga kita sendiri. Maka tidak ada alasan untuk marah. Semua bentrokan, semua permusuhan, semua balas dendam, akan musnah. Membaktikan diri pada Tuhan, dan bersatu dengan alam semesta, adalah azas dasar dari kebenaran.

Perjalanan yang terjadi dalam Mahabarata, adalah dari kemarahan seseorang menjadi kenyataan, dari perpecahan menjadi persatuan.  Selama orang-orang tinggal di tanah ini, ingatlah kisah Mahabarata ini. Penghancuran yang sangat luas ini, tidak akan terjadi lagi. Tidak ada kekuatan yan dapat mengurangi kebesarannya.

Salam hangat dengan tulus hati, telah mengikuti perjalananku, di perjalanan ini. Benih kebenaran telah ditaburkan di hati mereka, segera mereka akan mekar menjadi bunga-bunga. Semoga memperoleh berkah. Semoga seluruh alam semesta memperoleh berkah.

Om Saha Naavavathu
Semoga Yang Maha Kuasa selalu melindungi kita
Sahanau Bhunaktu
Semoga kita mendapat rejeki
Saha Veeryam Kara Vaavahai
Semoga kita bisa bekerja sama dengan kekuatan Tuhan
Tejasvi Naavadheetamastu
Semoga pelajaran ini berguna dan menerangi hidup kita
Maa Vidwishaavahai
Semoga tidak ada rasa permusuhan ataukecemburuan terhadap yang lain

Om Shanti Shanti Shanti

Semoga damai di hati, damai di dunia, damai di akhirat.

Friday, 28 November 2014

GOLDEN AGE - SANATANA DHARMA


Yang penting bukan agama, tapi spirituality

Banyak duka dan penderitaan di muka bumi ini
Yang diakibatkan oleh terkotak-kotaknya manusia
Oleh agama yang berbeda-beda

Bahkan melaksanakan ajaran Hindu
Tanpa memahami ajaran spiritualitas yang ada di dalamnya
Tidak melaksanakan sesuai ajaran Dharma (Sanatana Dharma)
Tidaklah cukup

Jika kita tidak menyertakan spirituality
Dalam setiap tindakan kita
Maka yang akan ada hanyalah penderitaan

Jika spiritualitas sudah dimiliki oleh setiap orang di bumi ini
Artinya pada saat agama-agama sudah tidak ada
Pada saat manusia tidak lagi terkotak-kotak oleh agama
Tapi disatukan oleh universal law, natural law
Spiritualitas
Saat itulah "golden age" akan tercipta

Sanatama Dharma pernah ada di seluruh muka bumi ini
Dengan sebutan yang berbeda-beda
Sebelum agama-agama ada

Dharma is harmony in diversity
Harmoni dalam perbedaan
Karena hidup ini terdiri dari perbedaan
Namun kita adalah satu



Sunday, 2 November 2014

AGAMA MISTIK (?)

Bukanlah suatu hal yang aneh
Bilamana banyak orang yang kesulitan memahami Hinduisme
Atau yang aslinya dikenal dengan Sanatana Dharma

Karena Hinduisme bukanlah sebuah agama
Tidak ada yang tahu dengan pasti kapan Hinduisme pertama kali dicetuskan
Siapa manusia pertama kali yang mencetuskannya
Siapa nabi nya

Hinduisme merupakan jalan spiritual
Yang menuntun pemeluknya untuk mengalami sendiri
Kebenaran yang ada dalam dirinya
Untuk mencapai kesadaran tertinggi
Di mana manusia dan Tuhan adalah satu

Saya adalah seorang Hindu
Tatkala saya meyakini Tuhan itu adalah sebuah sosok personal
Yang ada di luar badan manusia
Yang mempunyai bentuk dan nama
Dan sorga neraka itu ada setelah mati

Saya adalah soerang Hindu
Tatkala menyebut Tuhan dengan nama Shiva
Begitupun tatkala menyebut Tuhan dengan nama Wishnu ataupun Brahma (Agni)
Begitu pula tatkala saya menyembah saktinya para Dewa

Namun saya adalah tetap seorang Hindu
Tatkala saya meyakini Tuhan itu ada meresap dalam semua ciptaanNya
Tatkala saya meyakini, Tuhan ada di dalam diri manusia
Tatkala saya mencari Tuhan ke dalam diri saya
Tatkala saya mencari sorga dan neraka ke dalam diri, saat ini
Tatkala saya meyakini Tuhan itu adalah alam semesta ini
Tatkala saya meyakini kita semua terhubung, the whole universe is in a one connection
Tatkala saya meyakini, we create our own destiny

Saya seorang Hindu
Tatkala saya menyembah Tuhan dengan berbagai ritual dan simbol-simbol
Namun
Saya tetap seorang Hindu
Tatkala saya hanya duduk sendiri dengan hati dan pikiran saya tanpa apa-apa
Berkomunikasi dengan Tuhan
Baik yang ada di luar maupun di dalam diri saya

Saya seorang Hindu
Tatkala saya memakan semua makanan dengan wajar
Namun
Saya tetap seorang Hindu tatkala saya memutuskan untuk menjadi vegetarian

Saya seorang Hindu
Manakala saya mengejar harta dan kama (duniawi) berdasarkan dharma
Namun
Saya tetap seorang Hindu
Bilamana saya memutuskan untuk semakin meninggalkan ketertarikan dengan duniawi

Kebenaran apakah yang diajarkan dalam Sanatana Dharma?
Jalan apakah yang diajarkan dalam Hinduisme
Kebenaran universal tapi tidak general
Jalan spiritual untuk semua orang dengan tingkatan yang berbeda
Dengan pemahaman dan kemampuan yang berbeda
Jalan yang bebas dengan tujuan yang sama
Jalan dan cara tersebut dapat saja sangat unik untuk orang yang bersangkutan
Karena jalan tersebut bersifat pribadi
Yang bisa saja berbeda dengan orang lain.






MENJADI MANUSIA ITU MULIA

Apa yang katanya wahyu dari Tuhan
Sebaiknya tidak ditelan apa adanya membabi buta
Apa yang katanya hanya merupakan hasil pemikiran manusia
Hendaknya jangan langsung dibuang ke tong sampah

Cerna dulu pakai kecerdasan
Kecerdasan nalar maupun kecerdasan rasa
Karena hanya manusia yang diberkati oleh Tuhan
Dengan kecerdasan tersebut

Dalam kitab Sarasamuscaya disebutkan
Bahwa pustaka Mahabrata lahir dari budi luhur sang punjangga
Sang maharsi, Bhagawan Byasa nama beliau


Ri sakwehing sarwa bhuta,
Iking janma wwang juga wenang gumayaken ikang cubha acubha karma,
Kuneng panentasakena ring cubha karma juga ikang acubhakarma,
Phalaning dadi wong.

Di antara semua mahluk hidup
Hanya yang dilahirkan menjadi manusia sajalah
Yang dapat melaksanakan perbuatan baik ataupun buruk;
Leburlah ke dalam perbuatan baik,
Segala perbuatan yang buruk itu;
Demikian lah gunanya (pahalanya) menjadi manusia


Apan iking dadi wwang
Uttama juga ya,
Nimittaning mangkana,
Wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara,
Makasadhanang cubhakarma,
Hinganing kottamaning dadi wwang kita.

Menjelma jadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama
Sebab demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik
Demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia

Iking tang janma wwang, 
Ksanikaswabhawa ta ya, 
Tan pahi lawan kedapning kilat, durlabha towi, 
Matangnyan pongakena ya ri kagawayanning dharmasadhana, sakananging manasanang sangsara, 
Swargaphala kunang.

Kelahiran sebagai manusia sangat pendek dan cepat,
Bagaikan pijaran cahaya petir,
Lagi pula kesempatan seperti ini sungguh sulit di dapatkan.
Oleh karena itu pergunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya,
Lakukanlah perbuatan-perbuatan bajik/benar
Yang akan memutus lingkaran dan putaran kesengsaraan lahir dan mati,
Dimana kebebasan abadi itu bisa di peroleh.

(sumber: Sarasamuccaya, http://dongengbudaya.wordpress.com/2012/09/15/sarasamuscaya/ )