Apa yang katanya wahyu dari Tuhan
Sebaiknya tidak ditelan apa adanya membabi buta
Apa yang katanya hanya merupakan hasil pemikiran manusia
Hendaknya jangan langsung dibuang ke tong sampah
Cerna dulu pakai kecerdasan
Kecerdasan nalar maupun kecerdasan rasa
Karena hanya manusia yang diberkati oleh Tuhan
Dengan kecerdasan tersebut
Dalam kitab Sarasamuscaya disebutkan
Bahwa pustaka Mahabrata lahir dari budi luhur sang punjangga
Sang maharsi, Bhagawan Byasa nama beliau
Ri sakwehing sarwa bhuta,
Iking janma wwang juga wenang gumayaken ikang cubha acubha karma,
Kuneng panentasakena ring cubha karma juga ikang acubhakarma,
Phalaning dadi wong.
Di antara semua mahluk hidup
Hanya yang dilahirkan menjadi manusia sajalah
Yang dapat melaksanakan perbuatan baik ataupun buruk;
Leburlah ke dalam perbuatan baik,
Segala perbuatan yang buruk itu;
Demikian lah gunanya (pahalanya) menjadi manusia
Apan iking dadi wwang
Uttama juga ya,
Nimittaning mangkana,
Wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara,
Makasadhanang cubhakarma,
Hinganing kottamaning dadi wwang kita.
Menjelma jadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama
Sebab demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik
Demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia
Iking tang janma wwang,
Ksanikaswabhawa ta ya,
Tan pahi lawan kedapning kilat, durlabha towi,
Matangnyan pongakena ya ri kagawayanning dharmasadhana, sakananging manasanang sangsara,
Swargaphala kunang.
Kelahiran sebagai manusia sangat pendek dan cepat,
Bagaikan pijaran cahaya petir,
Lagi pula kesempatan seperti ini sungguh sulit di dapatkan.
Oleh karena itu pergunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya,
Lakukanlah perbuatan-perbuatan bajik/benar
Yang akan memutus lingkaran dan putaran kesengsaraan lahir dan mati,
Dimana kebebasan abadi itu bisa di peroleh.
(sumber: Sarasamuccaya, http://dongengbudaya.wordpress.com/2012/09/15/sarasamuscaya/ )
No comments:
Post a Comment