Ketahui Atman sebagai Tuan (Pemilik) kereta
Dan tubuh sebagai kereta itu sendiri
Ketahui bahwa akal adalah kusir
Dan citta (intelegensi) sesungguhnya kendali
Kuda-kuda, kata mereka, adalah indria
Dan jalan mereka adalah obyek dari indria
Ketika jiwa menjadi satu dengan citta dan indria
Dia disebut "seorang yang memiliki kebahagiaan dan penderitaan"
Dia yang tidak mempunyai pemahaman yang benar
Dan cittanya tidak pernah teguh
Bukanlah penguasa bagi hidupnya
Seperti kusir buruk dengan kuda-kuda liar
Tapi dia yang mempunyai pemahaman yang benar
Dan cittanya selalu teguh
Adalah penguasa bagi hidupnya
Seperti kusir baik dengan kuda-kuda yang terlatih baik
Dia yang tidak mempunyai pemahaman yang benar
Ceroboh dan tidak pernah murni
Tidak mencapai Akhir perjalanan
Tapi mengembara dari kematian ke kematian (yang lain)
Dari kelahiran ke kelahiran (kembali)
Tetapi dia yang mempunyai pengertian
Hati-hati dan selalu murni
Mencapai Akhir perjalanan
Dari mana dia tidak kembali
Orang yang keretanya dikemudikan oleh akal
Yang mengamati dan memegang kendali cittanya
Mencapai Akhir perjalanan
Jiwa tertinggi yang abadi
Di balik indria adalah obyek-obyek mereka
Dan dibalik obyek-obyek adalah citta
Di balik citta adalah akal murni
Di balik akal adalah Jiwa di dalam manusia
Di balik jiwa manusia adalah jiwa semesta
Dan dibaliknya adalah Purusha, Sang Jiwa Tertinggi
Tidak ada apapun di balik Purusha
Dia adalah akhir dari perjalanan itu
-----
Sumber: Upanishad Himalaya Jiwa, intisari Upanishad.
Katha Upanisad, Bagian 3
Oleh: Juan Mascaro & Swami Harshananda
Editor: Ngakan Putu Putra
No comments:
Post a Comment