Saya punya anak 3 orang, masih kecil-kecil, dengan karakter yang berbeda-beda.
Suatu hari si sulung kedapatan naik pohon yang tinggi, tapi baru di
tengah2. Saya bilang kepadanya: "Wah hebat bisa manjat. Kurang tinggi
tuh. Ayo naik lagi sampai ke puncaknya". Si sulung tahu maksud saya, dia
justru buru2 turun, sambil memperlihatkan kelakukan anak kecil merasa
bersalah. Di sebelah saya, ada adiknya yang
nomor dua, saya hanya melihat dengan serius ke si nomor dua ini, dia
langsung bilang: "gak ma, aku gak bakalan naik, aku tahu itu berbahaya".
Saya tahu gak mungkin memakai cara yang sama, kepada si
buncit, yang paling kecil. Dia harus ditakut-takutin, baru bisa jera.
Dia memerlukan cara yang lebih keras untuk menyadarkannya.
No comments:
Post a Comment