PUISI KEHIDUPAN : SAMA DAN BERBEDA PADA SAAT YANG SAMA

Wednesday, 24 April 2013

SAMA DAN BERBEDA PADA SAAT YANG SAMA

Tidak sesuatupun yang bukan bagian dari Hakekat Sejati
Tapi secara bersamaan, semuanya (para energi) adalah berbeda dari Hakekat Sejati
Sama-dan-berbeda-pada-saat-yang-sama
Demikianlah hubungan antara Hakekat Sejati dengan kita
I ada di dalam, dan juga di luar ciptaannya

Ketika pengetahuan ini telah dimengerti secara nyata
Falsafah monisme (segalanya adalah satu)
Dan falsafah dualisme (segalannya adalah berbeda)
Menjadi tidak sempurna
Pertukaran RASA tidak terjadi antara manusia dan binatang
Pertukaran rasa hanya terjadi antara sesama manusia ataupun sesama binatang
Pertukaran rasa hanya terjadi antara spesiaes yang sama

Tetapi sejauh menyangkut para jiwa, dalam eksitensi spiritual
Mereka memiliki sifat-sifat yang sama dengan Nya.
Dalam kesamaan tersebut, dalam tataran sipritual,
Pertukaran rasa terjadi antara mahluk hidup dengan Hyang Sejati

(Srimad Bhagavatam, A.C. Bhaktivedanta Swami Parbhupada)

No comments:

Post a Comment

Sanatana Dharma

Kata Sanatana Dharma berasal dari bahasa Sanskerta. Sanatana artinya tidak berawal (Anadi) dan tidak berakhir (Anantha), akan selalu ada, eternal dan everlasting serta natural. Sanatana dapat juga diartikan sebagai kekal, tidak bersifat sementara. Seperti sifat cair, tidak bisa dihilangkan dari air, sifat panas tidak bisa dihilangkan dari api.

Sedangkan Dharma, karena mengandung pengertian yang sangat kaya dan luas, tidak ada satu kata yang tepat sebagai terjemahannya. Dharma berasal dari kata dhri, yang artinya yang mengikat semua yang ada dalam jagat raya ini menjadi satu kesatuan, dan menjaganya agar tetap ada. Pengertian sederhananya adalah Hukum Alam. Dari pengertian tersebut, Sanatana Dharma dapat diartikan sebagai hukum alam yang kekal. Dalam hukum alam ini termasuk ikatan dan keterkaitan yang mengatur hubungan antar mahluk hidup dan segala yang ada di alam raya ini serta dengan Penciptanya.

Perubahan juga termasuk sesuatu yang kekal, artinya perubahan akan selalu terjadi. Jadi dalam kekelan tersebut, ada hal-hal yang tidak berubah dan berlaku secara universal, namun ada hal-hal yang dinamis, akan selalu berubah, sesuai dengan waktu, kondisi, dan situasi.

Walaupun Sanatana Dharma itu telah ada bersamaan atau lebih dahulu dari adanya alam raya ini, namun kesadaran akan Sanatana Dharma ini dikenal berkembang awalnya di dataran sungai Sindhu di India. Yang mana ajaran kesadaran ini kemudian dikenal dengan Hindu.

Karena sifatnya yang universal, Sanatana Dharma tidak hanya berkembang di lembah Sindhu, tetapi juga berkembang di tempat lain dengan sebutan lain, yang menyatu dengan kearifan lokal setempat.

Sanatana Dharma mengajarkan adanya Brahman (Sang Jiwa Tertinggi), Jiwa (atman), Hukum Karma, Reinkarnasi dan Kebebasan / liberation spiritual (moksha).